Sudah Sekarat, Penabrak Mahasiswa UI Menolak untuk Menolong, Inilah Alasan Tak Bawa Hasya ke Rumah Sakit
- Kolase tim tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus tewasnya mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Atallah dalam kecelakaan lalu lintas masih menjadi pertanyaan bagi publik.
Hasya Atallah, Mahasiswa UI tersebut terlibat kecelakaan dengan seorang pensiunan polisi AKBP Purn Eko Setia Budi Wahono pada beberapa waktu lalu.
Publik menilai kasus ini janggal sebab satu orang telah dinyatakan sebagai tersangka yaitu Hasya Atallah sendiri yang merupakan korban tewas dalam kecelakaan tersebut.
Salah satu yang menjadi sorotan dari kasus ini adalah saat AKBP Purn Eko menolak untuk membawa korbannya ke rumah sakit.
Sebagaimana diketahui pensiunan polisi itu mengendarai mobil Mitsubishi Pajero Sport. Berdasar dari keterangan saksi yang merupakan teman Hasya, sang ibu, Ira mengungkapkan bahwa korban telah terkapar di bawah mobil namun ia menolak untuk membawa ke rumah sakit.
Lalu, apakah alasan dari purnawirawan Polisi tersebut hingga tak ingin membawa Hasya ke Rumah Sakit, simak penjelasan selengkapnya berikut ini..
Pelaku Menolak Membawa Almarhum ke Rumah Sakit
Sebelumnya, Ibu Hasya Atallah, Dwi Syaviera Putri atau Ira telah mengakui bahwa anaknya lalai dalam kecelakaan tersebut. Namun, dalam kecelakaan ini ia menilai bahwa seharusnya penetapan tersangka ini bukan hanya anaknya.
“Saya setuju bahwa memang mungkin anak saya lalai. Tapi kalau sudah terjadi satu kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan dan dua orang, menurut saya dua-duanya lalai. Anak saya lalai terduga pelaku juga lalai. Tapi kenapa dalam hal ini yang jadi tersangka cuman anak saya,” ungkap Ibunda almarhum Hasya Atallah, Dwi Syaviera Putri atau Ira dalam program acara Apa Kabar Indonesia Pagi (30/1/2023).
Almarhum Muhammad Hasya Atallah. (Ist)
Menurut Ira, ketika seseorang menyetir mobil dan mengetahui terdapat seseorang jatuh. Maka secara sadar, pengendara akan berusaha untuk menghentikan mobil yang sedang dikendarai.
“Saya juga orang yang nyetir sendiri jika bawa mobil. Dalam keadaan sadar ya melihat orang itu jatuh paling enggak kaki kita ada di atas rem. Tapi yang saya dengar, anak saya itu terlindas ban depan dan ban belakang berarti terduga pelaku itu sama sekali nggak ngerem mobilnya (tidak menghentikan kendaraan),” jelas Ira.
Load more