Kemenkominfo Menyelenggarakan Webinar dengan Tema Pemasaran Berbasis Tiktok Ads
- kominfo.go.id
Kegiatan literasi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi kecakapan literasi digital.
Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk. Selain itu dengan cakap literasi digital dapat memacu individu untuk beralih dari konsumen yang pasif menjadi produsen yang aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas.
Dengan literasi digital juga akan tercipta tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis serta kreatif. Anggota masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif dan menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital.
Pada hari Senin, 31 Oktober 2022, pukul 08.00-10.00 WIB, Kemenkominfo bersama siberkreasi telah menyelenggarakan kegiatan webinar untuk kelompok masyarakat / komunitas di wilayah Sumatra di bulan Oktober ini dengan tema “Konsep Bisnis Digital: Pemasaran Berbasis Tiktok Ads”.
Webinar tersebut dihadiri lebih dari 1.300 orang, menghadirkan Fajria Fatmasari, Kepala Inkubator Bisnis Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital; Rizki Nugroho, Co-founder Paberik Soeara Rakjat; serta Tio Prasetyo, Chief Business Officer Paberik Soeara Rakjat, sebagai narasumber.
Dalam webinar tersebut, Fajria Fatmasari membahas mengenai konsep pemasaran berbasis tiktok ads ditinjau dari perspektif kecakapan digital.
“6 jenis iklan yang perlu diketahui sebelum memulai melakukan ads. Pertama, in-feed video. Kedua, brand takeover. Ketiga, hashtag challenge. Ke empat, branded augmented reality. Ke lima TOP Video. Terakhir view ads“, papar Fajria Fatmasari.
Tio Prasetyo memperkaya pembahasan mengenai konsep pemasaran berbasis tiktok ads dari perspektif etis digital.
“3 etika yang perlu diketahui dalam menggunakan tiktok ads. Pertama, tidak boleh menggunakan konten atau foto produk lain. Kedua, tidak boleh membuat konten promosi yang menjelekan produk lain. Terakhir, selalu memberikan informasi yang jujur kepada konsumen," ujar Tio Prasetyo.
Pradipta Nugrahanto melengkapi pembahasan mengenai konsep pemasaran berbasis tiktok ads ditinjau dari perspektif pilar aman digital.
Load more