Arief Muhammad sangat menyayangkan nama Padang ikut dikaitkan dengan jualan tersebut.
Ia merasa tak keberatan jika ada yang menjual olahan babi, namun tidak mengambil unsur suatu daerah.
"Sebenarnya bebas-bebas aja kalau mau jualan babi, asal tidak membawa-bawa identitas 'Padang'," tulisnya.
Bukan tanpa alasan, Arief Muhammad mengatakan bahwa makanan tersebut tidak ada kaitannya dengan kebiasaan masyarakat Padang khususnya Minang.
"Karena di Sumbar (Sumatera Barat) sendiri orang-orangnya tidak makan babi. Bukan babinya, tapi penggunaan identitasnya yang melukai hati orang minang," pungkasnya. (ree)
Load more