Paparkan Hasil Sinergi NU-Pemerintah di 2025, Gus Yahya: Akan Semakin Kokoh!
- Istimewa
Peran NU dalam menjaga stabilitas nasional kembali terlihat pada Agustus 2025 saat terjadi eskalasi demonstrasi dan kerusuhan di Jakarta. PBNU bersama pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam menemui Presiden Prabowo di Hambalang dan menyerukan pentingnya menjaga ketenangan, kepercayaan publik, serta komitmen kebangsaan di tengah situasi krisis.
Pada September 2025, kolaborasi sosial PBNU melalui LAZISNU menunjukkan hasil konkret dengan penyaluran dana kemanusiaan dan pemberdayaan ekonomi senilai miliaran rupiah untuk pesantren, layanan kesehatan, dan UMKM perempuan. Capaian tersebut diperluas melalui peluncuran program Keluarga Unggul di sejumlah provinsi.
Momentum Oktober 2025 dimanfaatkan PBNU untuk menegaskan kembali peran strategis pesantren dalam peringatan Hari Santri. Dengan mengusung tema penguatan peradaban, PBNU menempatkan pesantren sebagai benteng ideologi Pancasila dan ketahanan kebangsaan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Penguatan sumber daya manusia berlanjut pada November 2025 melalui peluncuran NU Scholarship hasil kolaborasi PBNU dan BAZNAS RI. Program ini membuka akses pendidikan dan peningkatan kapasitas bagi kader NU serta generasi muda berprestasi, baik di dalam maupun luar negeri.
Menjelang akhir tahun, Desember 2025 menjadi momentum ujian sekaligus penegasan peran kemanusiaan NU. PBNU memobilisasi relawan, logistik, dan dana miliaran rupiah untuk membantu korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sembari terus mengakselerasi pelaksanaan MBG. Hingga akhir tahun, puluhan SPPG telah beroperasi dan ratusan lainnya berada dalam tahap persiapan, menandai keberhasilan NU mengawal program prioritas pemerintah secara bertahap dan berkelanjutan.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa sinergi ini merupakan bentuk tanggung jawab kebangsaan NU.
"NU tidak memposisikan diri sekadar sebagai pendukung, tetapi sebagai mitra yang bekerja bersama pemerintah untuk memastikan kebijakan benar-benar membawa kemaslahatan bagi rakyat,” ujar Gus Yahya, Rabu (31/12/2025).
Ia menambahkan, kolaborasi antara ulama dan umara harus diwujudkan dalam kerja konkret yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Di tengah dinamika internal organisasi pada penghujung tahun, PBNU juga berhasil menempuh proses islah dengan bimbingan para kiai sepuh.
“Rekonsiliasi ini menjaga soliditas NU sekaligus memastikan agenda pelayanan umat dan dukungan terhadap program nasional tetap berjalan tanpa gangguan,” ungkap Gus Yahya.
Load more