Paparkan Hasil Sinergi NU-Pemerintah di 2025, Gus Yahya: Akan Semakin Kokoh!
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Sepanjang 2025, hubungan Nahdlatul Ulama (NU) dan Pemerintah mengalami pergeseran penting. Sinergi yang semula lebih bersifat dukungan moral berkembang menjadi kerja kolaboratif yang langsung menyentuh masyarakat.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tampil sebagai mitra strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mengawal pelaksanaan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
Awal tahun 2025 ditandai dengan penguatan komitmen PBNU pada peringatan Harlah ke-102 NU, Januari lalu. Dalam momentum tersebut, PBNU secara terbuka menyelaraskan agenda organisasi dengan Asta Cita serta menginstruksikan seluruh jajarannya untuk aktif mendukung program pemerintah hingga ke tingkat akar rumput, khususnya melalui pesantren dan basis komunitas Nahdliyin.
Memasuki Februari, kerja sama semakin menguat melalui pertemuan pimpinan PBNU dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka.
Agenda tersebut dilanjutkan dengan Sarasehan Ulama yang membahas Asta Cita dari perspektif hukum Islam, sekaligus penandatanganan nota kesepahaman antara PBNU dan Badan Gizi Nasional terkait keterlibatan NU dalam program Makan Bergizi Gratis melalui pengelolaan 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.
Pada Maret 2025, bertepatan dengan Ramadan, PBNU berperan aktif menjaga kohesi sosial di tengah potensi perbedaan praktik ibadah. NU menekankan pentingnya toleransi dan persatuan sebagai fondasi stabilitas nasional, sekaligus memperkuat peran moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat.
Selepas Idulfitri, April 2025 diwarnai percepatan Gerakan Keluarga Maslahat NU. Program ini digerakkan secara luas di tingkat desa dengan fokus pada edukasi kesehatan, pencegahan stunting, serta penguatan ekonomi keluarga. Pemerintah mendukung inisiatif ini sebagai model pembangunan sumber daya manusia berbasis komunitas.
Pada Mei 2025, PBNU turut mengambil peran dalam diplomasi internasional dengan menyatakan dukungan terhadap sikap konsisten pemerintah Indonesia dalam isu Palestina–Israel. Dukungan pada solusi dua negara dinilai memperkuat posisi Indonesia di forum global sekaligus menegaskan peran NU dalam diplomasi moral.
Keterlibatan NU dalam program prioritas nasional memasuki tahap krusial pada Juni 2025 ketika PBNU resmi dilibatkan dalam pengelolaan 1.000 dapur Makan Bergizi Gratis. Implementasi mulai berjalan pada Juli dengan peresmian dapur-dapur MBG di berbagai daerah, bersamaan dengan penguatan pesantren sebagai pusat agropreneur untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan nasional.
Load more