BNPB Ungkap Dua Arahan Presiden Prabowo soal Banjir Bandang Sumatera, Soal Pembangunan Hunian Korban

Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut Presiden Prabowo Subianto memberikan dua arahan terkait bencana banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) bertambah.

Dia mengatakan, arahan pertama, yakni terkait pembangunan hunian sementara alias huntara dan hunian tetap bagi seluruh korban bencana.

“Dalam hal ini bapak presiden ingin hunian sementara ini dan hunian tetap bisa secepatnya dimulai dan selesai terbangun,” kata Abdul dalam konferensi pers via daring, Senin (15/12).

Kemudian, arahan kedua, yakni Prabowo meminta pengerahan alat berat ditambah di tiga provinsi tersebut. Hal ini untuk mempercepat pembersihan wilayah pasca bencana.

Selain itu, kata Abdul, Prabowo juga meminta ketersediaan kebutuhan pengungsi dimaksimalkan seperti truk air minum, air bersih, hingga toilet portable.

“Untuk mendukung hal tersebut bersamaan dengan percepatan pembersihan daerah terdampak, bapak presiden ingin dan mengarahkan bahwa perlu dilakukan penambahan secara maksimal alat berat, truk air minum, persediaan air bersih, serta toilet portable terutama di lokasi yang paling terdampak,” kata dia.

“Dalam hal ini presiden ingin Menteri PU (Pekerjaan Umum) memastikan semua pengungsi mendapatkan kebutuhan tersebut,” lanjut Abdul.

Sebelumnya, BNPB mengungkap total korban meninggal akibat bencana Sumatera menjadi 1.030 jiwa. Data tersebut berdasarkan hasil rekapitulasi per Senin (15/12) pukul 17.00 WIB dari tiga provinsi terdampak bencana.

Dari 14 jasad yang ditemukan, 7 di antaranya berasal dari Aceh, 6 jasad ditemukan di Sumut, dan 1 jasad di Sumbar.

Kemudian, untuk korban hilang atau yang belum ditemukan per hari ini berkurang menjadi 206 nama. Sementara, jumlah pengungsi sebanyak 608.940 jiwa dan paling banyak berada di Aceh, yakni 572.862 jiwa. (saa/dpi)