Masih Banyak Wilayah Terisolasi Akibat Bencana Sumatra, BNPB Salurkan Bantuan Lewat Jalur Udara

Jakarta, tvOnenews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan enam wilayah di Provinsi Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) hingga kini masih terisolasi akibat terputusnya akses darat pascabanjir.

Untuk menjangkau daerah-daerah tersebut, distribusi bantuan logistik dilakukan melalui jalur udara.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa di Provinsi Aceh terdapat tiga kabupaten yang masih mengalami keterbatasan akses darat.

Di Kabupaten Bener Meriah, terdapat empat kecamatan yang mencakup 15 desa. Sementara di Aceh Tengah, tujuh kecamatan dan sejumlah desa terdampak, serta di Kabupaten Gayo Lues terdapat tiga kecamatan dengan total 27 desa.

“Kabupaten Bener Meriah itu ada empat kecamatan terdiri dari 15 desa. Kemudian Aceh Tengah ada tujuh kecamatan dan beberapa desa. Lalu Gayo Lues ada tiga kecamatan dengan 27 desa,” kata Abdul, dikutip dari kanal YouTube @bnpb_indonesia, Minggu (14/12).

Menurutnya, kerusakan akses jalan banyak terjadi di jalur penghubung lintas kabupaten, termasuk ruas yang menghubungkan pusat kabupaten dengan kecamatan hingga desa.

Meski demikian, BNPB memastikan penyaluran logistik tetap berjalan dengan mengandalkan transportasi udara.

“Untuk dukungan logistik ini terus dioptimalkan via jalur udara. Setiap hari kami menerima informasi koordinat titik-titik pengungsian di desa yang akses daratnya masih sulit,” ujarnya.

Di Sumatra Utara, Abdul menyebut masih ada 21 desa di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara yang belum dapat diakses melalui jalur darat.

Pemerintah terus melakukan upaya perbaikan infrastruktur jalan agar akses ke puluhan desa tersebut kembali terbuka.

“Per 13 Desember pukul 08.00 WIB, daerah yang masih sulit akses daratnya itu berada di dua kabupaten, sembilan kecamatan, dengan total 21 desa,” katanya.

Ia menambahkan, wilayah yang sulit dijangkau tersebut umumnya berada di jalur lintas kabupaten serta jalur penghubung antar-kecamatan dan desa.

Sementara itu di Provinsi Sumatra Barat, masih tersisa satu nagari di Kabupaten Agam yang belum dapat diakses melalui jalur darat akibat banjir dan longsor. Abdul menjelaskan, nagari tersebut setara dengan satu kampung.

“Di Kabupaten Agam masih ada satu nagari yang terdampak banjir dan longsor, aksesnya belum terbuka. Namun logistik terus kami kirimkan melalui udara,” ujarnya. (rpi/dpi)