Profil Michael Wishnu Wardana, CEO Terra Drone Indonesia yang Jadi Tersangka Tragedi Kebakaran Tewaskan 22 Orang
- Istimewa
Sebelumnya, RS Polri menerima 21 kantong jenazah. Kepala RS Polri, Brigjen Prima Heru Yulihartono, menjelaskan bahwa pemeriksaan diperlukan untuk memastikan apakah kantong tersebut berisi jenazah utuh atau bagian tubuh. Pemeriksaan hanya bisa dilakukan setelah ada surat dari penyidik.
Profil Michael Wishnu Wardana, CEO Terra Drone Indonesia
Michael Wishnu Wardana adalah sosok yang selama ini memimpin Terra Drone Indonesia, perusahaan penyedia layanan teknologi drone yang berkantor pusat di Jepang. Terra Drone berdiri pada 2016 dan kini beroperasi di 25 negara, termasuk Indonesia.
Sebagai Managing Director Terra Drone Indonesia, Michael telah menjabat sejak lama dan kerap menjadi perwakilan perusahaan dalam berbagai forum nasional maupun internasional. Ia dikenal aktif mempromosikan inovasi drone untuk industri konstruksi, pertambangan, hingga smart city.
Michael pernah menjadi pembicara dalam sejumlah acara bergengsi, mulai dari CSR Award 2019 di Sanur, Bali, Forum Engineering (Foreng) 2019, Malaysia Drone Tech Festival 2020, hingga Aeroscape Innovation Summit 2023 di ITB. Pada Januari 2024, ia menjadi narasumber Webinar Drone Industry Outlook 2024.
Namanya juga tercatat dalam situs dgip.go.id sebagai salah satu pendesain Micro Drone Beroda untuk Ruang Terbatas “Zeke01”, bersama beberapa pakar teknologi lainnya.
Meski memiliki rekam jejak profesional yang panjang, informasi soal kehidupan pribadi Michael sangat terbatas. Selama memimpin Terra Drone Indonesia, ia dikenal sebagai figur teknokrat yang fokus pada pengembangan teknologi pesawat tanpa awak.
Kini, reputasi dan karier Michael berada dalam sorotan tajam publik setelah tragedi kebakaran yang menewaskan 22 orang itu mengarah pada dugaan kelalaian operasional di bawah kepemimpinannya. Proses hukum masih berjalan, dan polisi terus mendalami penyebab kebakaran serta unsur pidana yang melibatkan CEO Terra Drone Indonesia tersebut.
Kasus ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya standar keselamatan, terutama di industri teknologi yang menggunakan material berpotensi berbahaya seperti baterai drone. Sementara itu, keluarga korban masih menuntut keadilan atas kehilangan yang mereka alami. (ant/nsp)
Load more