Misteri Kayu Gelondongan di Tengah Banjir Sumatra, Bareskrim Temukan Alat berat di Hulu Sungai, Operator Diduga Kabur Saat Banjir
- Yudi Manar-Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Bareskrim Polri mengungkap temuan mengejutkan dari hasil penyidikan banjir besar di Sumatra, terkait penemuan kayu gelondongan.
Tim gabungan mendapati sejumlah alat berat, seperti dua ekskavator dan satu buldozer yang berada di titik hulu sungai, tepatnya di KM 8 dalam kondisi ditinggalkan tanpa operator.
Operator diduga kabur saat banjir mulai menerjang dan menyapu kawasan bukaan lahan.
Kasubag Ops Dittipidter Bareskrim Kombes Fredya Triharbakti mengungkap bahwa temuan itu menjadi petunjuk kuat adanya aktivitas pembukaan lahan di wilayah yang kemudian menjadi pusat aliran kayu gelondongan saat banjir datang.
“Pada saat mendatangi KM 8, mendapati ada dua buah ekskavator dan satu buldozer yang memang dia dugaan melarikan diri, tidak ada di tempat, ditinggalkan begitu saja alat berat. Sehingga kita amankan dan kita lakukan pendalaman terhadap operator dan kepemilikan alat, termasuk kegiatannya,” ucap Kombes Fredya, Rabu (10/12/2025).
Dari dokumentasi di lokasi, penyidik melihat aliran sungai baru yang terbentuk oleh derasnya banjir.
Arus itu diduga membawa potongan kayu dari area KM 6 dan KM 8, wilayah yang juga menunjukkan adanya bukaan lahan dan longsoran.
“Nah ini aliran sungai. Bentukan aliran sungai. Bentukan dari derasnya aliran banjir sehingga dugaan penyidik dan ahli, aliran sungai kecil ini menyapu atau membawa sampah-sampah, kayu-kayu yang ada di area KM 8 dan KM 6,” kata Fredya.
Adapun, penyidikan dilakukan Bareskrim bersama Polda Sumut, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, BPDAS dan Badan Pertanahan Nasional.
Fokusnya menelusuri dugaan tindak pidana lingkungan hidup sebagaimana diatur Pasal 109 jo Pasal 98 jo Pasal 99 UU Nomor 32 Tahun 2009 yang telah diperbarui lewat UU Cipta Kerja.
Lokasi penyidikan tersebar di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Tim juga menemukan temuan awal jenis kayu yang terseret banjir seperti kayu karet dan durian, serta kondisi jembatan Garoga dan Anggoli yang terputus setelah banjir menghantam.
Fredya menegaskan, selain dugaan pembukaan tambang atau pembukaan lahan, penyidik juga menelusuri kemungkinan adanya pembalakan liar dengan modus tertentu.
Load more