Pre-Event Rapimnas 2025 Kadin Indonesia, Hadirkan Acara Ekraf Hingga Showcasing Film Menggunakan AI
- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira
Jakarta, tvOnenews.com - Kamar Dagang Dan Industri (Kadin) Indonesia akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2025, yang digelar selama empat hari, pada 29 November 2025 hingga 2 Desember 2025.
Ketua Organizing Committee Rapimnas 2025 Kadin Indonesia sekaligus Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Digital Kadin Indonesia, Clarissa Tanoesoedibjo mengatakan, kegiatan ini akan diselenggarakan di Park Hyatt Jakarta.
“Saya mewakili dari OC (Organizing Committee). Jadi untuk acara Rapimnas tahun 2024 ini akan diselenggarakan di Park Hyatt Jakarta di tanggal 1 dan 2 Desember,” kata Clarissa, di Menara Kadin Indonesia, Selasa (25/11/2025).
Lebih lanjut Clarissa menerangkan, sebelum acara Rapimnas, akan diselenggarakan pre-event pada 30 November 2025, yang menghadirkan acara ekonomi kreatif hingga showcasing film menggunakan AI.
Acara pre-event ini akan diselenggarakan di Residence Park Hyatt Jakarta sekitar pukul 15.00 WIB.
“Itu akan dibuka oleh acara dengan Ekraf (Ekonomi Kreatif) dan juga ada beberapa showcasing film yang dibuat menggunakan AI, dan juga ada beberapa sesi lain dengan Kadin Institute,” terang Clarissa.
Sementara itu, Clarissa menyebutkan, untuk acara Rapimnas di tanggal 1 dan 2 Desember, akan dibuka di ruang Royal Glass House.
“Jadi itu memang lokasi acara yang utama. Dan setelah itu akan ada sesi parallel session dari para Menteri di Residence 1, 2, 3 dan 7. Jadi akan ada 3 sampai 4 acara yang berlangsung secara berbarengan,” jelas Clarissa.
“Dan itu akan juga dilanjutkan ke hari keduanya di tanggal 2 Desember di Residence dan juga di Royal Glass House. Dan diikuti oleh penutupan di venue Royal Glass House,” sambungnya.
Nantinya acara ini akan dihadiri oleh beberapa Menteri, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Gubernur Bank Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan bahwa Kadin mesti menjadi paling depan untuk bisa membantu aplikasi daripada AI supaya lebih produktif, mengurangi cost, dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Ya kayak contoh, dulu saya kebetulan insinyur, tahun 90-an ya sekolahnya namanya sekolah untuk menjadi insinyur industri, teknik industri lah di sini. Nah karena memang itu adalah jamannya. Gimana industrialisasi secara mengoptimalkan sistem. Tapi sekarang insinyur AI itu bisa Prompt Engineer. Jadi istilahnya tukang nanya lah kepada mesin dalam rangka untuk melatih. Nah Prompt Engineers ini sebelumnya enggak pernah ada, sekarang akan banyak sekali,” jelas Anindya.
Load more