Airlangga Akui Redenominasi Rupiah Belum Dibahas: Pasti Akan Berdampak ke Inflasi
- Tim tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com — Pemerintah mulai menghidupkan kembali agenda lama redenominasi rupiah, namun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan pembahasan kebijakan itu belum dimulai secara rinci.
Ia juga mengingatkan bahwa langkah tersebut tidak terlepas dari risiko tekanan inflasi.
“Kita belum bahas, nanti lah kita bahas. Pasti akan berdampak (kepada inflasi),” ujar Airlangga, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).
Rencana redenominasi rupiah kini kembali mencuat setelah pemerintah memasukkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi) ke dalam dokumen Rencana Strategis Kementerian Keuangan (Renstra) 2025–2029, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 7/2025 yang diterbitkan 10 Oktober 2025.
Dalam dokumen tersebut, penyusunan RUU Redenominasi akan dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) dan ditargetkan rampung pada tahun 2027.
Rencana redenominasi sendiri bukan hal baru. Pemerintah sempat mengajukan wacana serupa pada 2013, namun pembahasannya mandek dan tidak pernah dilanjutkan.
Kini, dengan kondisi ekonomi yang lebih stabil dan inflasi yang relatif terkendali, isu tersebut kembali masuk radar kebijakan fiskal jangka menengah.
Meski begitu, pernyataan Airlangga menandakan bahwa keputusan politik dan kajian makroekonomi masih akan menjadi faktor penentu sebelum kebijakan pemangkasan nol pada rupiah benar-benar dijalankan. (agr/ree)
Load more