2 Kerangka Manusia di Kwitang Diidentifikasi Sebagai Farhan dan Reno, Waktu Kematian Lebih dari Satu Bulan
- tvOnenews/A.R Safira
Jakarta, tvOnenews.com - Tim Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Labdokkes) Polri mengungkap hasil tes DNA dari dua kerangka manusia yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di Gedung kantor Astra Credit Companies (ACC) di Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, yakni merupakan Reno dan Farhan.
Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan bahwa waktu kematian korban lebih dari dari satu bulan saat pemeriksaan.
“Dari pemeriksaan didapat hasil, kantong jenazah berisi plastik kerangka manusia yang sudah tidak lengkap keadaannya akibat kebakaran. Waktu kematian dari saat pemeriksaan sudah lebih dari satu bulan,” kata Hastry, di RS Polri Kramat Jati, Jumat (7/11/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Karumkit RS Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru menyampaikan duka cita atas meninggalnya kedua korban.
“Saya selaku Kepala Rumah Sakit Bhayangkara menyampaikan rasa duka yang mendalam atas peristiwa kebakaran dengan korban jiwa,” jelas Heru.
Heru juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, termasuk pihak keluarga yang telah memberikan data-data antemortem yang sangat dibutuhkan saat proses identifikasi.
Untuk diketahui, Tim Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Labdokkes) Polri mengungkap hasil tes DNA dari dua kerangka manusia yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di Gedung kantor Astra Credit Companies (ACC) di Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat.
Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan bahwa kedua kerangka tersebut identik dengan nama Reno Syaputra Dewo dan Muhammad Farhan Hasyim.
“Dari hasil pemeriksaan DNA dan odontologi forensik bahwa nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 0002, sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syaputra Dewo, anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin,” kata Hastry, di RS Polri Kramat Jati, Jumat (7/11/2025).
“Nomor postmortem 0081 cocok dengan antemortem 0001, sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hasyim, anak biologis dari Bapak Hasyim,” ungkapnya.
Lebih lanjut Hastry mengatakan bahwa pada kantong jenazah nomor 0080 (Reno), telah melakukan pemeriksaan identifikasi sekunder yaitu pemeriksaan tulang tengkorak dan panggul ditemukan jenis kelamin laki-laki, ras Mongoloid, dan pemeriksaan tulang panjang perkiraan tinggi badan 158 sampai 168 cm.
Load more