Detik-detik Terapis Delta Spa Ditemukan Tewas di Pejaten, Polisi Beberkan Temuan TKP
- istimewa - istock photo
Jakarta, tvOnenews.com - Misteri kematian seorang perempuan berinisial RTA yang berprofesi sebagai terapis Delta Spa Pejaten belum juga terungkap.
Polisi masih terus menyelidiki sebab musabab kematian remaja perempuan (di bawah umur) yang ditemukan tewas pada Kamis (2/10/2025) dini hari itu.
Adapun, korban ditemukan tewas tergeletak di lahan kosong milik Perusahaan Mebel, yang berada tepat di sebelah Gedung TIKI Pejaten.
Lahan kosong tersebut dikelilingi oleh gedung-gedung tinggi di empat sisinya.
- Rika Pangesti/tvOnenews.com
Tepatnya, berada di belakang gedung TIKI, dihimpit kanan kirinya oleh Gedung Delta Bali Spa dan sebuah PT Mebel.
Hingga kini, polisi belum dapat memastikan apakah korban tewas akibat jatuh secara tidak sengaja atau sengaja melompat dari ketinggian.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan intensif dan telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk rekan-rekan korban yang bekerja sebagai terapis di lokasi tersebut.
“Masih proses penyelidikan. Rekan-rekan terapis juga sudah kita periksa semuanya, masih kita dalami,” ujar Ardian, Minggu (5/10/2025).
Temuan Fakta di TKP
- Rika Pangesti/tvOnenews.com
Menurut Ardian, polisi menduga kuat korban jatuh dari lantai atas gedung Delta Spa.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan jejak telapak kaki korban di dinding bangunan sebelah, mengindikasikan korban sempat berjalan ke area luar gedung sebelum akhirnya terjatuh.
“Kita masih duga antara dia loncat atau jatuh. Dari hasil sementara, dia sempat naik ke atas, ke dinding sebelah. Ada telapak kaki dia di gedung sebelah,” ungkap Ardian.
Dugaan sementara, korban jatuh dari beton panjang di bagian samping gedung, yang berbatasan langsung dengan bangunan lain di kawasan tersebut.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada dini hari sekitar pukul 02.30 hingga 03.00 WIB.
Dalam video olah TKP yang dibagikan oleh Ardian, memperlihatkan atap mika sebuah balkon pecah akibat diinjak.
Saat olah TKP, polisi dapat mendeteksi jejak-jejak pijakan kaki korban. Namun, belum diketahui pasti apakah korban secara sengaja melompat atau terjatuh.
“Informasi yang kita terima kejadian sekitar jam 3 pagi, terdengar suara sekitar pukul 02.34. Sekarang jenazah masih diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati,” tambah Ardian.
Hingga kini, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.
“Masih kita dalami semuanya, termasuk kemungkinan adanya unsur pidana,” tegas Ardian.
Diduga Terpeleset Saat Kabur, Bukan Bunuh Diri
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi di sekitar, diduga korban bukan korban pembunuhan ataupun sengaja mengakhiri hidupnya.
Namun, korban disebut terjatuh ketika mencoba melarikan diri atau kabur dari gedung tempat korban bekerja.
Diduga, korban yang merupakan terapis di Delta Spa ingin kabur dengan meloncat dari gedung Delta Spa. Belum diketahui, korban loncat dari ketinggiam berapa meter atau dari lantai berapa.
Salah seorang sekuriti di gedung sekitar tempat kejadian perkara (TKP), M (28) menuturkan bahwa sulit untuk mengakses ke tempat korban terjatuh.
Sebab memang tidak ada jalan, selain balkon pinggir gedung (tempat AC outdoor). Terlebih lahan tersebut sudah lama kosong dan tidak digunakan.
"Diduga korban mindik-mindik di situ. Mau kabur. Kalau kabur dari jendela kayaknya enggak. Soalnya jendela kamar sudah di teralis. Jadi paling dari pinggir-pinggir kaya gitu. Terus juga kelihatan jejaknya, atap mika itu pecah," ungkap M.
Oleh sebabnya, ketika saksi U yang pertama kali mendengar teriakan 'tolong tolong' dari korban, saksi sempat bingung suara darimana, dan harus bagaimana untuk mengakses ke arah suara teriakan tersebut.
"Iya ditembok tinggi, ini dihimpit gedung-gedung tinggi posisinya. Pas mau samperin suara ini bingung lewat mana," ujarnya.
Teranyar, polisi memastikan korban berinisial RTA dan masih berusia di bawah umur.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Igo Fazar Akbar membenarkan pihaknya menerima laporan pada Kamis dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.
“Korban adalah seorang perempuan dengan inisial RTA. Saat ini statusnya masih di bawah umur. Dari hasil olah TKP terdapat luka di dagu, lecet di tangan kiri, serta luka di bagian perut,” jelas Igo.
Sementara, seorang satpam Gedung Tiki yang sedang piket malam, mengaku mendengar teriakan minta tolong sebelum korban ditemukan.
“Waktu jam empat pagi saya dengar suara cewek teriak ‘tolong’. Enggak lama kemudian ditemukan sudah tak bernyawa. Ternyata korban,” tutur U.
Kesaksian itu memperkuat dugaan korban terpeleset saat kabur, bukan melakukan aksi bunuh diri.
Hingga kini, Satreskrim Polres Metro Jaksel telah memeriksa 5–7 orang saksi, termasuk yang pertama kali menemukan jasad korban.
Hasil identifikasi memastikan korban bukan warga Pejaten. Jasadnya kini berada di RS Polri Kramat Jati untuk autopsi, guna memastikan penyebab pasti kematian.
Polisi juga tidak menutup kemungkinan adanya unsur pidana, sembari menunggu hasil forensik lengkap.
Sebelumnya, Warga Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, digegerkan dengan penemuan sesosok jasad perempuan di lahan kosong belakang Gedung TIKI, pada Kamis (2/10/2025) pagi.
Perempuan tanpa identitas itu ditemukan tergeletak dalam kondisi tidak bernyawa sekitar pukul 05.00 WIB.
Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela, membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.
"Benar, ada laporan dari warga soal seorang perempuan meninggal dunia di belakang Gedung TIKI Pejaten. Saat ini penyelidikan masih berlangsung," ucapnya.
Berdasarkan keterangan sementara dari saksi, sebelum ditemukan tewas, sejumlah warga mendengar suara teriakan dan rintihan perempuan dari arah belakang gedung.
Setelah dicek, korban terlihat sudah dalam kondisi tergeletak tidak bergerak.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian, menegaskan korban diduga seorang perempuan muda yang bekerja sebagai terapis.
"Betul, korban seorang terapis. Untuk penyebab kematian, masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit. Jenazah sudah dirujuk ke RS Kramat Jati," kata Ardian.
Polisi menyebut pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan mencolok, hanya terdapat luka lecet di lengan kiri, perut kiri, dan dagu.
Di sekitar jasad, petugas juga menemukan sejumlah barang, termasuk kain selendang serta dompet berisi dua ponsel yang diduga milik korban. (rpi/muu)
Load more