Synchronize Fest 2025 Hari Kedua Pecah! Ribuan Penonton Hanyut dalam Euforia Musik Lintas Generasi
- Synchronize Fest
Jakarta, tvOnenews.com – Hari kedua Synchronize Fest 2025 di Gambir Expo Kemayoran benar-benar jadi lautan manusia. Sejak sore, ribuan penonton memadati setiap sudut area festival untuk menyaksikan rangkaian penampilan spektakuler dari musisi lintas genre dan generasi.
Suasana meriah langsung terasa ketika JKT48 membuka panggung utama. Grup idola ini menghadirkan energi segar lewat lagu-lagu populer seperti “Heavy Rotation”, “Rapsodi”, dan “Fortune Cookie yang Mencinta”. Penonton ikut bernyanyi dan meneriakkan chant khas mereka, menciptakan suasana penuh warna yang langsung menghidupkan festival sejak awal.
Setelah itu, panggung bergantian diisi oleh berbagai nama besar yang membawa karakter musiknya masing-masing. The Changcuters tampil jenaka dan enerjik, memancing gelak tawa sekaligus nostalgia lewat lagu-lagu lama mereka yang tetap meledak di telinga penonton. Tak kalah mengguncang, Pee Wee Gaskins memanaskan suasana dengan deretan lagu pop punk yang membuat ribuan penonton melompat dan berteriak bersama.
Salah satu momen paling berkesan malam itu datang dari Sal Priadi di Forest Stage. Penampilannya dipenuhi emosi dan kehangatan. Dari “Nyala” hingga “Gala Bunga Matahari”, ia mengajak penonton menyelami kisah cinta, kehilangan, dan penerimaan diri. Visual lembut serta interaksi personal dengan penonton menjadikan set milik Sal sebagai salah satu penampilan paling intim di seluruh festival. Banyak penonton terlihat meneteskan air mata saat ia menutup panggung dengan penghayatan penuh.
Tak lama setelah itu, suasana berubah menjadi lebih riuh dan penuh semangat ketika Soulja naik ke panggung. Grup reggae asal Jakarta ini membawa irama yang menenangkan namun tetap menggoyang, menutup malam dengan nuansa kebersamaan dan kedamaian. Lagu-lagu bernuansa cinta dan sosial mereka membuat penonton berdansa santai di bawah lampu-lampu festival.
Sementara di panggung lain, sejarah tercipta lewat penampilan langka Guruh Gipsy yang untuk pertama kalinya tampil langsung di depan publik setelah hampir lima dekade hanya dikenal lewat rekaman studio. Perpaduan musik progresif dan gamelan tradisional, ditambah penampilan tari-tarian Nusantara, menghadirkan pengalaman artistik yang megah dan bersejarah bagi musik Indonesia.
Load more