DPR Curiga Soal Motif Penyiksaan Prada Lucky oleh Seniornya, Jangan-Jangan Bukan Niat Membunuh Tapi...
- Syifa Aulia/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin meminta motif penyiksaan Prada Lucky Namo oleh seniornya di TNI diungkap ke publik.
Diketahui, ada 20 orang yang sudah ditetapkan tersangka dalam kasus ini. Salah satunya adalah komandan peleton, perwira berpangkat Letnan Dua (Letda), lulusan Akademi Militer.
Hasanuddin mengatakan mungkin seniornya tidak bermaksud untuk membunuh Prada Lucky, tetapi pukulan itu mengarah ke titik-titik mematikan sehingga menyebabkan Prada Lucky tewas.
- Kolase tvOnenews
“Saya minta kepada Polisi Militer, coba dikejar. Apa sih sebetulnya motifnya? Ceritanya seperti apa kasus itu. Kok sampai dibunuh,” kata Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025).
“Mungkin tidak ada niat membunuh. Tetapi harus bisa dipastikan, dengan dipukuli beramai-ramai oleh sekian puluh orang, dan tentu pukulannya militer, yang mengarah pada titik-titik yang mematikan, ya matilah,” lanjutnya.
Hasanuddin juga menyoroti komandan peleton yang menjadi tersangka kasus tersebut. Dia mengatakan komandan seharusnya bertindak mengawasi prajuritnya, bukan terlibat dalam kejahatan.
“Ini yang saya sesalkan. Karena apa? Komandan itu justru ada di tengah-tengah prajurit untuk mengawasi, mengendalikan, dan memberikan arahan,” ujar politisi PDIP itu.
“Makanya para perwira Letnan Satu, Letnan Dua yang masih muda-muda, para perwira remaja itu harus tinggal bersama prajurit di barak untuk mengawasi ini. Bukan sebaliknya, malah terlibat dalam sebuah kejahatan bersama-sama,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, prajurit TNI dari Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Prada Lucky Namo (23) tewas diduga dianiaya senior sesama prajurit TNI.
Prada Lucky tewas usai menjalani perawatan intensif selama beberapa hari di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Kabupaten Nagekeo, NTT, Rabu (6/8/2025) siang. (saa/iwh)
Load more