Rekening Bank Ustaz Das'ad Latif untuk Bangun Masjid Sempat Diblokir, PPATK: Sudah Aktif Lagi
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) angkat bicara soal pernyataan Ustaz Das’ad Latif yang mengaku rekeningnya terblokir. Hal ini diketahui saat dirinya hendak mengambil uang di rekeningnya untuk pembangunan masjid.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana menegaskan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi rekening yang terblokir, termasuk milik rekening Ustaz Das'ad Latif. Semuanya sudah dipastikan aktif kembali.
"Sudah tidak ada lagi (terblokir), proses sudah selesai semua sejak 31 Juli 2025 lalu," kata Ivan, kepada wartawan, Minggu (10/8/2025).
Ivan mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah bertemu dengan Ustaz Das'ad dan memberikan penjelasan terkait pemblokiran sementara rekening.
"Saya sudah bertemu Beliau langsung kemarin, Alhamdulillah Ustadz bisa menerima maksud dan tujuan dari penghentian sementara, justru untuk melindungi rekening yang tidak aktif. Rekening Ustadz juga sudah tidak masalah," terangnya.
Sebelumnya, Ustaz Das'ad Latif menceritakan kejadian soal dirinya terkena dampak pemblokiran rekening, melalui Instagram @dasadlatif1212.
Tertulis keterangan dalam video ‘niat nabung tapi kok diblokir?!’. Kemudian tertulis bahwa rekening milik Ustaz Das’ad untuk keperluan masjid di blokir karena tidak aktif selama 3 bulan.
Lantas Ustaz Das'ad Latif menceritakan pemblokiran ini diketahui saat dirinya berencana mengambil uang di rekeningnya untuk pembangunan masjid.
“Saya hari ini berencana membayar besi semen untuk pembangunan masjid saya. Jadi saya datanglah mengambil uang yang saya tampung di bank pemerintah. Setelah saya tiba, ternyata rekening saya diblokir karena tidak aktif selama tiga bulan,” kata Ustaz Das'ad.
Kemudian Da'sad menyebutkan bahwa kebijakan ini tidak sesuai dengan iklan negara yang mendorong masyarakat untuk mengajak menabung.
“Setahu saya selalu diiklankan oleh negara, ayo menabung. Menabunglah saya, tapi kenapa malah diblokir? Namanya menabung, disimpan uangnya. Kalau tidak disimpan, itu bukan menabung,” terang Da’sad.
Selanjutnya Da’sad berharap agar pemerintah dapat mempertimbangkan kembali mengenai pelaksanaan kebijakannya. Hal ini agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat. (Ars/nba)
Load more