Sosok Vara di Kasus Kematian Arya Daru Mulai Dipertanyakan, Praktisi Hukum Sampai Berani Soroti soal…
- Kolase tvOnenews.com
tvOnenews.com - Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, masih menyisakan banyak tanda tanya di tengah masyarakat.
Meski Polda Metro Jaya telah menyatakan tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kematian Arya, namun sejumlah fakta dan kejanggalan yang terungkap belakangan ini memicu sorotan baru.
Terutama, kemunculan sosok perempuan bernama Vara yang terekam berada bersama Arya pada malam sebelum diplomat tersebut ditemukan meninggal dunia.
Polda Metro Jaya memang menyebut bahwa Arya tewas tanpa keterlibatan pihak lain, namun belum berani mengambil kesimpulan bahwa kematian tersebut adalah murni bunuh diri.
Polisi mengakui masih kekurangan barang bukti untuk menyimpulkan bahwa Arya mengakhiri hidupnya sendiri.
Hal inilah yang kemudian mendorong para pengamat dan praktisi hukum untuk menggali lebih dalam kejanggalan yang ada.
Salah satu praktisi hukum dan HAM, Nicholay Aprilindo, turut menyoroti kasus ini.
Melalui kanal YouTube tvOneNews, Nicholay secara terbuka menyatakan bahwa terdapat sejumlah kejanggalan, khususnya mengenai keberadaan Arya di Mal Grand Indonesia sehari sebelum ia ditemukan meninggal.
Menurut Nicholay, Arya terlihat di pusat perbelanjaan tersebut bersama dua orang, yakni seorang perempuan bernama Vara dan seorang pria bernama Dion.
Nicholay menekankan pentingnya data CCTV dalam mengungkap kebenaran.
"CCTV tentang pergerakan dari tiga orang tersebut, baik almarhum, Vara, maupun Dion itu pasti terekam oleh kamera di Grand Indonesia. Ini harus ditelusuri dan dipaparkan secara terbuka," ujarnya.
Ia pun mempertanyakan kenapa informasi mengenai identitas lengkap dari Vara tidak dibuka oleh pihak kepolisian saat konferensi pers.
Menurut Nicholay, identitas Vara seharusnya dapat menjadi kunci penting dalam memahami konteks pertemuan mereka bertiga.
"Apa pekerjaannya, dari mana dia, apakah dia wanita single atau sudah berkeluarga? Dari sini kita bisa telusuri apa peran sesungguhnya Vara dalam kasus ini," lanjutnya.
Hal serupa juga ditanyakan terhadap Dion, apakah keduanya hanya menemani Arya belanja atau ada urusan yang lebih serius dibahas saat pertemuan tersebut.
Hal yang tak kalah mencurigakan adalah perubahan tujuan perjalanan Arya setelah meninggalkan Grand Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Nicholay, Arya sempat menelepon istrinya pada pukul 21.00 WIB dan menyebutkan bahwa dirinya sedang menunggu taksi untuk pulang.
Namun, justru muncul kabar bahwa Arya hendak menuju bandara.
Bahkan, hanya 200 meter dari Grand Indonesia, Arya disebut mengubah arah tujuan ke kantor Kementerian Luar Negeri.
“Kalau memang ke Kemenlu, harusnya terekam juga oleh CCTV gedung. Dan berdasarkan informasi, Arya sempat berada di lantai 12, berkeliling, dan melihat ke bawah. Bisa jadi saat itu dia merasa sedang diawasi atau sedang dalam tekanan,” ungkap Nicholay lagi.
Ia pun menyebut bahwa kemungkinan besar tindakan Arya malam itu berkaitan dengan tugas-tugas beratnya selama ini, terutama dalam menangani kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Kematian Arya yang mendadak dan penuh teka-teki ini menimbulkan spekulasi lebih jauh.
Nicholay bahkan tidak segan menyebut bahwa bisa jadi ini merupakan bentuk pembunuhan yang dilakukan secara sangat rapi.
“Kalau saya melihat, ini pembunuhan yang hampir sempurna tapi tidak sempurna. Dilakukan secara senyap, oleh orang-orang profesional dan mempunyai keahlian,” tegasnya.
Ucapan ini menjadi semakin relevan ketika dikaitkan dengan peran Arya dalam mengungkap jaringan-jaringan besar yang terkait kejahatan internasional seperti TPPO.
Menurut Nicholay, benang merah dari tugas Arya dan kematiannya bisa saja saling berhubungan.
Ia pun mendorong pihak kepolisian untuk membuka fakta secara transparan agar tidak timbul asumsi liar di tengah masyarakat.
Sosok Vara kini menjadi sorotan utama dalam upaya menguak misteri ini.
Di sisi lain, publik juga menanti jawaban terkait Dion, sosok pria yang turut hadir malam itu.
Kejelasan peran keduanya dinilai penting untuk membongkar misteri yang masih menyelimuti kematian diplomat muda tersebut. (adk)
Load more