Dugaan Eks Kabareskrim Polri Sebut Arya Daru Dibunuh, Singgung Peran Diplomat dalam Kasus TPPO: Paling Rawan, Dia Masuk...
- Kolase tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn.) Ito Sumardi menduga kasus kematian diplomat Kemlu RI Arya Daru Pangayunan masuk tindakan pembunuhan.
Menurut Ito Sumardi, dugaan tindak pidana dalam kasus kematian Arya Daru Pangayunan, berkaitan dengan perannya sebagai diplomat muda Kemlu RI.
Ito Sumardi menyampaikan tugas diplomat Kemlu saat ditanya soal peran Arya Daru Pangayunan pernah menangani kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
"Pengalaman saya, diplomat ini ada yang daerahnya rawan, seperti di Afghanistan, Yaman, Suriah. Untuk fungsinya, tugas ini yang paling rawan," ujar Ito Sumardi dikutip dari podcast YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (29/7/2025).
Ito Sumardi menegaskan hal ini, kebetulan ia pernah menjabat Duta Besar untuk Indonesia di Myanmar pada periode 2013-2018.
- Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier
Jabatan tersebut menunjukkan Ito Sumardi sebagai atasan Arya Daru saat menjadi staf di KBRI Yangon, Myanmar periode 2011-2013.
Ito menjelaskan tugas utama diplomat adalah menjalankan misi berbasis kemanusiaan.
Diplomat punya kewajiban terus berupaya melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermasalah di luar negeri.
"Kenapa rawan? Dia akan masuk ke tempat-tempat yang memang tempat mafia TPPO. Mereka sangat luar biasa masuk ke sana sudah diancam, kalau tidak dikawal polisi lokal sudah mati," jelas Ito Sumardi.
Berdasarkan daftar dari hasil tugasnya, diplomat muda asal Sleman itu pernah menangani kasus TPPO di Jepang.
Arya Daru kemudian pernah menjabat third secretary di bidang fungsi politik di KBRI Dili pada 2018 hingga 2020.
Sebelum ditemukan tewas, Arya Daru berencana untuk bertugas menempati pos baru di Finlandia pada akhir Juli 2025.
"Itu beberapa jenis dan almarhum pernah jadi saksi di Jepang, Myanmar, Kamboja dan sebagainya," tambahnya.
- tvOneNews
Ito menyebutkan tugas diplomat sangat berat, apalagi kalau sudah berurusan dengan pelaku TPPO perdagangan organ tubuh manusia.
Ito melanjutkan jika ditugaskan melawan pelaku TPPO seperti itu, hal ini menjadi tantangan berat bagi seorang diplomat.
Load more