Soal Sosok Wakapolri Baru, Komisi III DPR: Yang Penting Mampu Terjemahkan Keinginan Presiden
- tvOnenews.com/Syifa Aulia
Jakarta, tvOnenews.com - Jabatan Wakil Kepolisian RI (Wakapolri) masih kosong setelah Ahmad Dofiri pensiun pada 1 Juli 2025.
Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo menegaskan, pemilihan Wakapolri yang baru merupakan kewenangan Kepala Kepolisian RI (Kapolri).
“Saya kira, Pak Kapolri sudah bicara kan, akan memilih sosok yang mirip dengan Pak Dofiri. Yang jelas pergantian Wakapolri itu menjadi kewenangan Kapolri,” ujar Lallo di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (3/7).
Menurutnya, yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Wakapolri adalah sosok tersebut mampu membawa Polri jauh lebih baik dari pencapaiannya sekarang.
Serta, Polri harus selalu hadir untuk masyarakat dan bekerja sesuai Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
“Yang terpenting adalah, Polri senantiasa hadir di hati rakyat, di masyarakat. Polri untuk masyarakat, itu yang lebih penting,” tutur Lallo.
“Polri ke depan menempuh menjadi alat negara yang mampu menerjemahkan visi-misi besar atau Asta Cita program Bapak Presiden. Itu yang paling penting,” tambahnya.
Lebih lanjut, Lallo meyakini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan memilih sosok yang terbaik dan bisa bekerja seirama dengan dirinya.
“Pak Sigit pasti akan memilih yang bisa seirama, yang bisa sevisi, semisi. Yang paling penting, mampu menerjemahkan keinginan Bapak Presiden. Itu yang paling penting,” tuturnya.
“Biasanya kalau belajar hari ini, Pak Kapolri kan memilih Pak Dofiri berarti yang senior, paling senior. Mungkin bisa saja Pak Kapolri akan menunjuk lagi yang paling senior. Siapa itu? Saya enggak tahu. Kita serahkan kepada Pak Kapolri,” tandas Lallo. (saa/dpi)
Load more