Pelaku Mutilasi di Batang Anai Lakukan Pembunuhan Berantai Korbannya Tiga Orang Perempuan, Ini Motifnya
- Istimewa/Instagram @info.padang24
Padang Pariaman, tvOnenews.com – Pelaku mutilasi keji yang gegerkan warga Padang Pariaman mengaku melakukan pembunuhan terhadap dua wanita lainnya satu setengah tahun yang lalu.
Dua korban yang menjadi kebiadapan pelaku ini dihabisi dan dikubur ke dalam sumur di areal rumah pelaku.
Menurut keterangan pelaku kepada Polisi, dua korban yang tercatat sebagai mahaiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Sumatera Barat itu dihabisi di tempat yang sama dan dikuburkan ke dalam sumur tua di lokasi rumah pelaku.
Dalam keterangannya, pelaku mengaku cemburu kepada korban yang saat itu dinilainya berpaling kepada orang lain atau selingkuh.
- Istimewa/Instagram @info.padang24
"Menurut keterangan pelaku sementara motifnya karena ekonomi dan asmara. Cuma kita masih akan dalami lagi," tutur Kapolres, Kamis (19/6).
Terkait apakah ada pelaku lain dalam peristiwa pembunuhan berantai ini? Kapolres menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan intensif.
"Hingga saat ini masih satu pelaku, namun kita masih akan dalami apakah ada pelaku lain dalam peristiwa ini," tegasnya.
Sebelumnya, korban pelaku mutilasi di Batang Anai, Padang Pariaman disinyalir tidak hanya satu orang.
Menurut informasi yang beredar, selain korban yang tubuhnya ditemukan di beberapa lokasi di aliran Sungai Batang Anai, Rabu (18/6), juga terdapat korban lain.
Berdasarkan informasi yang berkembang, penangkapan pelaku ini memiliki keterkaitan dengan peristiwa hilangnya dua mahasiswi di daerah Batang Anai lebih dari setahun yang lalu.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pengembangan penyelidikan perihal peristiwa tersebut.
Dan saat ini pihaknya telah menangkap satu pelaku berinisial SJ (25) warga Sungai Buluh, Batang Anai.
Meski demikian, dirinya tidak menutup kemungkinan perihal adanya korban lain sebagaimana informasi yang berkembang saat ini.
"Saat ini kami masih melakukan pengembang, karena ada indikasi ada korban lainnya," jelasnya. (asa/muu)
Load more