JPU Ajukan Banding Vonis Kompol Satria Nanda
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Negeri Batam, Kepulauan Riau mengajukan banding atas putusan majelis hakim yang memvonis Kompol Satria Nanda, terdakwa penyisihan barang bukti sabu, dengan pidana seumur hidup.
Upaya banding ini disampaikan langsung oleh JPU di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Batam, setelah majelis hakim membacakan putusan, Rabu.
JPU Ali Naek di persidangan mengatakan telah mendengarkan dengan seksama putusan majelis hakim beserta pertimbangan-pertimbangannya yang memutuskan terdakwa Satria Nanda secara sah dan meyakinkan bersalah dengan putusan pidana seumur hidup.
“Oleh karena tuntutan jaksa penuntut umum adalah tuntutan pidana mati, maka kami langsung menyatakan banding,” kata Ali menjawab pertanyaan hakim atas putusannya, mengutip Antara pada Kamis.
Sebelum JPU, tanggapan terhadap putusan hakim lebih dulu disampaikan oleh pengacara terdakwa Kompol Satria Nanda.
Calvin Wijaya, tim pengacara Satria Nanda meminta waktu untuk memberikan jawaban atas putusan tersebut setelah berdiskusi dulu dengan kliennya.
“Izin yang mulia, dari kami mungkin akan menjawab mohon waktu. Sekarang kami akan diskusi dulu dengan terdakwa, mungkin akan segera menyatakan sikap,” kata Calvin.
Usai persidangan, Calvin mengatakan pihaknya memiliki sikap yang sama dengan JPU, tidak menerima putusan pengadilan memvonis pidana seumur hidup kliennya.
Dia menyebut, secara profesional pihaknya butuh diskusi dengan kliennya terkait putusan pengadilan tersebut, sehingga meminta waktu. Namun, JPU di persidangan langsung mengajukan banding.
“Kami juga tidak menerima putusan tersebut,” ujarnya.
Calvin menyebut pihaknya mengajukan langkah hukum yang sama dengan JPU dengan harapan di tingkat banding lebih baik putusannya terhadap terdakwa Satria Nanda.
“Karena sampai saat ini kami masih berfikir bukti-bukti apa yang dikorelasikan terhadap terdakwa Satria Nanda, karena tidak ada sampai saat ini, dan ahli pun menerangkan perannya,” lanjut dia.
Terkait tidak adanya hal yang meringankan terhadap terdakwa, Calvin menyebut putusan hakim keliru, karena sudah disampaikan di nota pembelaan, yang paling umum seseorang tidak pernah dipidana sudah pasti adalah hal yang meringankan.
Load more