Cerita Sutradara Film Sekaligus Aktivis Natasha Dematra: Jadi Kandidat Raih Nominasi Nobel Peace Prize Hingga Tempuh Pendidikan di Harvard
- Istimewa
Pada 2022, ia meluncurkan film dokumenter “Holy Prostitution” yang merupakan film tentang fenomena nikah mut'ah atau nikah kontrak di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Film ini telah menarik perhatian dunia.
Di dalam negeri, film ini telah melakukan road show ke 20 wilayah berbeda. Ia juga merupakan Ketua Penyelenggara Peace20, sebuah inisiatif global yang bertujuan untuk terlibat secara aktif sebagai kelompok keterlibatan G20. Pada KTT Peace20 di India, ia diundang dan membuka acara tersebut bersama dengan PBB dan banyak pemuda di India.
Acara ini didukung oleh PBB dan diselenggarakan untuk mendukung kepresidenan pemerintah India yang menjadi tuan rumah G20 bersama Perdana Menteri India dan Sekretaris Jenderal PBB untuk melaksanakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang fokus pada perdamaian, keadilan dan kekuatan. institusi.
Atas kontribusinya bagi perdamaian, ia dinominasikan untuk mendapatkan Nobel Peace Prize. Kini, ia sedang menempuh program pendidikan S2 di Harvard Kennedy School.
Melalui program Visions of Peace Initiative, peserta di Indonesia telah belajar untuk merangkul nilai universal antar agama dan kesopanan sosial yang dikenal sebagai Aturan
"Saya harap dapat melanjutkan legacy daddy (Damien Dematra) untuk dapat terus berjuang untuk perdamaian dan membuat dunia ini lebih baik," pungkas Natasha Dematra.
Load more