Ditanya soal Polemik Tudingan Ijazah Jokowi Palsu, Mantan Kabareskrim: Sangat Gampang Dibuktikan!
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Polemik ijazah Presiden RI ke-7, Jokowi masih menjadi perbincangan hangat dan menuai reaksi dari berbagai kalangan. Bahkan, mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji ikut berkomentar.
Komentar itu ia lontarkan Ketika disingung awak media soal polemik ijazah Jokowi yang dituding palsu.
Susno Duadji mengatakan, untuk menentukan asli atau tidak bukan scientific laporan saksi saja.
"Namun, yang paling urgen itu Lembaga yang mengeluarkan (ijazah), saksi lain, kemudian ditambah hasil laporan. Kalau itu memang asli, maka sangat berpengaruh juga laporan yang disampaikan di Polda Metro Jaya terkait pencemaran nama baik," ujar Susno Duadji seperti dikutip dari Kompas TV, Sabtu (9/5/2025).
Kemudian, dia katakana bila ijazah tersebut terbukti palsu, hal itu juga berpengaruh untuk laporan di Polda Metro Jaya.
"Berartikan itu kan dibuktikan, dan pembuktian hari ini, saya yang mantan penyidik, beranggapan sangat gampang pembuktiannya."
"Karena lembaganya masih ada, UGM-nya masih ada, saksi ada, laporan ada," ungkapnya.
Dia juga menilai, hal ini menjadi baik dan bagus Ketika kasus ini dibawa ke ranah hukum, agar kasus ijazah ini jelas.
"Dan, kita yakin polri hasil laporannya bagus, hasil pemeriksaan saksi bagus dan tentu kita harap juga polri periksa juga para ahli. Apakah ini diadu dengan data pihak UGM dan tentunya kan diadu datanya."
"Pihak pelapor akan diperiksa dan diterima penjelasannya, dan pihak sana diperiksa juga, kemudian penyidiklah yang menilai, apakah ini diteruskan ke penuntut umum atau diberhentikan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polisi klaim progres penyidikan kasus ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi) capai 90 persen. Sisanya 10 persen ialah uji laboratorium ijazah Jokowi.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirpitidum) Mabes Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan pihaknya akan segera menuntaskan apa yang menjadi perhatian publik.
"Kita menguji pemeriksaan yang dilaksanakan adalah 90 persen, 10 persennya adalah uji lab," Djuhandhani saat konferensi pers di Mapolresta Surakarta, Kamis (8/5/2025).
"Kalau uji lab ini ternyata tidak identik yang 90 persen gugur," tambahnya.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirpitidum) Mabes Polri Brigjen. Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro saat konferensi pers di Mapolresta Surakarta, Kamis (8/5/2025).
Load more