DPR Pertanyakan soal Ormas Ganggu Pabrik BYD ke Agus Gumiwang, Menperin: Saya Coba Sampaikan ke Kapolri

Jakarta, tvOnenews.com - Soal Ormas ganggu pabrik BYD di Subang kini menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyakarat.

Bahkan, anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Kardaya Warnika menanyakan premanisme yang dilakukan oknum organisasi masyarakat (ormas) di Subang, Jawa Barat kepada Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.

Pasalnya, oknum ormas yang mengganggu pembangunan pabrik mobil BYD di Subang telah menjadi sorotan publik. 

Karena menurutnya, belum banyak aksi nyata dari pemerintah yang disiarkan melalui media, padahal hal itu penting untuk memberi efek takut kepada preman.

"Kasus di Subang itu sangat besar dampaknya, terutama dari sisi investor yang akan masuk. Berita mengenai Subang ini terkait premanisme sangat gencar, tapi berita dari pemerintah masih sebatas akan, akan, akan. akan. Menurut saya ini menindak preman-preman itu harus disiarkan," beber Kardaya dalam rapat kerja dengan Menperin di Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

Menjawab pertanyaan itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bakal berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjelaskan ke publik demi menjaga kondusivitas iklim investasi di Tanah Air.

"Tadi persoalan upaya yang dilakukan pemerintah bahwa pemerintah hadir ini belum mendapat penjelasan proporsional kepada publik. Nanti saya coba sampaikan ke Kapolri untuk mereka bisa disampaikan ke publik agar signal pemerintah tetap menjaga kondusivitas dari iklim investasi bisa sampai," beber Agus.

Dalam mengatasi pungli dan premanisme, Agus menekankan pentingnya kepastian dalam penegakan hukum. 

Bahkan dia setuju bahwa pemerintah harus melakukan berbagai intervensi, dibantu Kepolisian dalam memberantas premanisme.

"Pungli, premanisme, ini memang penegakan hukum menjadi sangat penting. Saya setuju pemerintah itu harus bukan hanya terlihat, harus hadir dengan melakukan atau berbagai intervensi," ucap Agus.

"Dan saya yakin bahwa pihak kepolisian sudah melakukan hal tersebut karena pungli dan premanisme di fasilitas produksi kita ini sedang menjadi sorotan banyak pihak, termasuk komisi VII," pungkasnya. (aag)