Hakim Heru Bersikeras Ngaku Tak Terima Duit Terkait Vonis Bebas Ronald Tannur
- Haries Muhamad/tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Hakim nonaktif Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Heru Hanindyo bersikeras mengaku tak menerima duit terkait vonis bebas Gregorius Ronald Tannur. Heru mengatakan tak pernah membahas terkait duit dengan pengacara Ronald, Lisa Rachmat.
Hal itu disampaikan Heru saat dihadirkan sebagai saksi mahkota atau terdakwa yang saling bersaksi untuk terdakwa lainnya. Heru bersaksi untuk hakim nonaktif PN Surabaya, Erintuah Damanik dan Mangapul.
Dalam sidang vonis bebas Ronald Tannur, Erintuah merupakan hakim ketua dengan Mangapul dan Heru sebagai anggota. Heru mengatakan tak pernah menerima duit terkait vonis bebas Ronald Tannur.
"Saudara pernah menerima?" tanya jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025).
"Saya tidak pernah menerima sama sekali Pak," jawab Heru.
"Dari Lisa Rachmat?" tanya jaksa.
"Tidak pernah saya menerima, sama sekali," jawab Heru.
Heru mengatakan Lisa tak pernah menyampaikan terkait uang. Dia mengatakan Lisa hanya menyampaikan ucapan terima kasih terkait perkara perdata.
"Kembali ke tadi yang pertemuan kedua dengan Bu Lisa. Kemarin Pak Heru juga sudah mendengar sendiri dari Bu Lisa, ada beberapa, BAP (berita acara pemeriksaan) dari Bu Lisa yang kemudian dianulir, dicabut oleh Bu Lisa, terkait dengan pertemuan dengan Pak Heru. Saat pertemuan kedua dengan Pak Heru, ada Bu Lisa menyampaikan sesuatu ke Pak Heru? Pemberian ? tanya jaksa.
"Beliau tidak ada menyampaikan sesuatu apapun, kecuali memberikan flashdisk ya. Beliau menyampaikan bahwa, 'bapak terima kasih ya waktu di Jakarta sering saya tanya, bapak sering bantu, nanya kalau atau apa'. Ya saya jawab, 'udah bu makasih', saya bilang, 'sama-sama, saya juga banyak belajar dari situ'," jawab Heru.
Jaksa mendalami ucapan Lisa soal pemberian duit ke Heru. Namun, Heru mengatakan ucapan tawaran duit tak pernah disampaikan Lisa kepadanya.
"Kemudian, terkait keterangan Bu Lisa berniat memberikan uang kepada Pak Heru?" tanya jaksa.
"Itu langsung saya kunci, artinya sebelum dia ngomong sesuatu apapun, saya sudah bilang, 'bu ini perkara nyawa ya, nggak usahlah pikir apa', kenapa? Supaya tidak ada pikiran-pikiran apapun dari dia untuk upaya-upaya hal memberikan sesuatu, atau merubah sesuatu, mengubah sesuatu," jawab Heru.
Load more