Jakarta, tvOnenews.com - Polres Metro Jakarta Timur masih terus mendalami kasus tewasnya KW (22) seorang Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) di lingkungan kampus.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyebut hasil autopsi yang dilakukan RS Polri hingga kini masih belum keluar, dan pihaknya pun masih menunggu hasil itu sebelum memastikan penyebab tewasnya korban.
"Hasil autopsi belum keluar, karena pemeriksaannya berjenjang," katanya dikutip Minggu (16/3/2025).
Nicolas menjelas ada sejumlah pemeriksaan tambahan yang dilakukan laboratorium forensik di antaranya, pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui jenis dan jumlah zat beracut atau obat yang ada dalam tubuh.
Lalu pemeriksaan hitopatologi dengan mengambil sampel organ tubuh korban dan tes DNA.
Menurutnya, serangkaian pemeriksaan itu yang membuat Polisi hingga kini belum dapat memastikan penyebab kematian KW di lingkungan kampus beberapa waktu lalu.
"Kendalanya tidak ada, karena pemeriksaannya banyak. Ada pemeriksaan saya bilang tadi, ada DNA, ada pemeriksaan rongga dan sebagainya, ada toksikologi, ada hitopatologi, ada lagi yang lain-lain," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Polisi telah memeriksa sebanyak 27 saksi yang terdiri dari mahasiswa, sekuriti, otorita kampus dan pihak rumah sakit UKI.
“Dari pihak UKI ada 7 saksi, satu dari Rektorat, satu dari otorita kampus, lima tenaga sekuruti, 2 pihak rumah sakit UKI dan 19 mahasiswa yang sudah diperiksa,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan Jumat (14/3/2025).
Nicolas menjelaskan, proses penyelidikan yang dilakukan yakni dengan mengumpulkan alat bukti seperti rekaman video CCTV sebelum kejadian dan isu-isu yang beredar penyebab dugaan kekerasan mahasiswa lain kepada korban.
“Jadi kita mencari informasi, siapa sih yang memberikan informasi ini, yang katanya melihat ada pidana di situ. Nah pas kita temukan ada nama aja, langsung kita kirimkan surat undangan klarifikasi,” jelasnya.
Adapun beberapa bukti yang berhasil diamankan Polisi di antaranya, patahan pagar besi, botol minumas keras, dan rekaman CCTV. (aha/raa)
Load more