Setelah mengikuti pelatihan intensif, 100 peserta terbaik dipilih untuk menjadi fasilitator program. Pada Desember 2024, para fasilitator ini membentuk organisasi komunitas kecil di wilayah mereka dan terlibat langsung dengan komunitas untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.
Sementara itu, penerima manfaat sekaligus fasilitator Program Akses Digital, Nur Hidayat Koho mengaku bersyukur dapat menjadi bagian dari program ini.
"Saya mendapatkan wawasan yang sangat berharga tentang kepemimpinan, fasilitasi, dan pengembangan masyarakat. Pengalaman ini tidak hanya memberdayakan saya tetapi juga menginspirasi saya untuk mengambil langkah-langkah nyata di desa saya di Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur," kata Nur Hidayat.
Sebagai hasilnya, 19 organisasi komunitas digital inklusif telah terbentuk. Secara keseluruhan program ini telah menjangkau 672 penerima manfaat di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sebuah upacara kelulusan diadakan sebagai bagian dari acara untuk merayakan pencapaian para fasilitator.
"Dengan menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang telah saya peroleh, saya berharap dapat mengangkat komunitas saya, menciptakan lingkungan di mana kita dapat berkembang bersama dan saling mendukung," katanya.
"Bersama-sama, kita dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan, dan saya sangat senang untuk membagikan apa yang telah saya pelajari kepada orang lain," tutupnya.
Kolaborasi Program Akses Digital Inggris dengan BerdayaBareng telah mengarah pada pembentukan komitmen bersama antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Sulawesi Tengah dan BerdayaBareng untuk meningkatkan literasi keuangan dan mempromosikan inklusi keuangan, memperkuat upaya bersama untuk pemberdayaan ekonomi yang lebih besar di Sulawesi Tengah.
Load more