Pemerintah Diminta Akomodir Putra dan Putri Asal Maluku dalam Jajaran Kabinet
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah massa berkumpul di halaman Monas, Jakarta Pusat dengan menggelar aksi bertajuk 'Tabaos Maluku Menggugat'.
Aksi tersebut diselenggarakan dalam menuntut janji pemerintah serta sejumlah aspirasinya.
Penuntutan realisasi janji tersebut berupa pembangunan Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port di Provinsi Maluku.
Koordinator Aksi Tabaos, Syarul Rumau mengatakan kedua proyek itu belum dapat terealisasi usai adanya sejumlah hambatan.
"Mendorong diterbitkannya regulasi tentang pembangunan LIN di Maluku sehingga terdapat landasan hukum yang jelas. Dan kelima, kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan daerah menjadi kunci penting dalam merealisasikan LIN," kata Syarul kepada awak media, Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Tak hanya itu, massa aksi juga menyampaikan aspirasi berupa mengakomodir putra-putri asal Maluku dalam kabinet kerja pemerintah.
Ia meminta pemerintah dapat mengakomodir putra-putri asal Maluku sebagai komisaris BUMN serta Menteri Kabinet Merah Putih.
“Dengan pemahaman mendalam tentang kondisi sosial, ekonomi, dan budaya setempat, mereka dapat merancang kebijakan yang relevan dan efektif,” ungkapnya.
Syahrul menuturkan kehadiran menteri atau komisaris utama perusahan plat merah milik negara dari Maluku memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat lokal, sekaligus memotivasi bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam politik dan pemerintahan.
Ia menyebut terdapat sejumlah nama potensial asal Maluku yang dinilaiberkompeten menduduki jabatan tersebut yakni Haidar Alwi, Fachri Bachmid, Letjen (Purn) Jefri Rahawarin, hingga Taufik Majid.
“Untuk mewujudkan partisipasi yang efektif, penting bagi pemerintah dan perusahaan untuk menyediakan pendidikan, pelatihan, dan akses informasi yang memadai kepada masyarakat,” pungkasnya. (raa)
Load more