Kedua, perlu ada peningkatan kapasitas atau "scale up" pelatihan vokasi. Dari hasil evaluasinya, Yassierli menilai bahwa kapasitas pelatihan di BPVP masih terbatas dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja baru yang terus bertambah.
"Jadi kuncinya adalah kolaborasi dengan berbagai pihak agar kapasitas pelatihan vokasi dapat ditingkatkan," ujarnya.
Ketiga, akses pelatihan vokasi juga harus diperluas. Peningkatan akses ini mencakup pengembangan sistem pelatihan vokasi yang bisa diakses lebih banyak orang, termasuk secara daring.
"Bagaimana kita bisa memberikan akses yang sama kepada semua orang, yakni dengan meningkatkan berbagai platform untuk up-skilling maupun re-skilling," tambahnya.
Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Yassierli mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menciptakan ekosistem pelatihan yang inklusif dan efektif. Sinergi dan dukungan dari berbagai pihak diharapkan pelatihan vokasi bisa melahirkan tenaga kerja berkualitas yang mampu bersaing di era global. (rpi)
Load more