Namun saat polisi menanyakan kepada para PPSU, ternyata bukan pistol itu yang tadi pagi diacungkan. Akhirnya polisi pun menggerebek kamar korban dan mencari pistol yang tadi ditodongkan ke anggota PPSU.
"Pada saat penggerebekan, pihak kepolisian pertama menemukan senjata mainan warna hitam. Ditanya ke Anggota PPSU, oh bukan yang ini warnanya silver katanya. Dicari lagi, ketemu 'oh iya yang ini' kata anak-anak begitu," kata Asep.
Asep juga menegaskan bahwa pelaku FA bukan seorang aparat keamanan, baik polisi maupun TNI.
Asep menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak yang berwajib, dalam hal ini kepolisian.
"Kita ikuti proses hukumnya, kita ikuti saja. kita kan hidup di negara hukum ada hukum yang kita junjung tinggi itu yang kita laksanakan kita ikuti," tutur Asep.
Langkah yang diambil Asep ini, menurutnya adalah sebuah kewajiban sebagai seorang pemimpin untuk melindungi para personelnya.
"Saya ini pimpinan dari mereka (PPSU), saya harus melindungi, saya ini bertugas selaku pelayan masyarakat, anak-anak saya juga bertugas, PPSU selaku petugas penanganan prasarana sarana umum, membantu warga. Tetapi ketika mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh ya saya juga harus memperjuangkan hak mereka melindungi mereka," tandas Asep. (rpi/aes)
Load more