Jika yang terpilih dari unsur DPR, kader parpol atau politisi, maka dinilai melanggengkan praktik buruk pada tubuh BPK.
"WTP yang keluar sejauh ini hanyalah iseng-iseng semata untuk mengaburkan praktik korupsi yang tampak terlihat oleh mata publik," pungkas Hasnu.
Diketahui, sejumlah politikus dan anggota DPR RI mencalonkan serta mengikuti proses seleksi anggota BPK.
Mereka antara lain Eva Yuliana (Nasdem), Hendrik H. Sitompul (Demokrat), M. Misbakhun (Golkar), Mulfachri Harahap (PAN), Jon Erizal (PAN), Bobby Adhityo Rizaldi (Golkar), Akhmad Muqowam (Hanura) dan Daniel Lumban Tobing (eks PDI Perjuangan.
Sebagai informasi, berdasarkan keputusan rapat internal Komisi XI DPR pada 8 Juli 2024, menetapkan 75 calon anggota BPK yang akan mengikuti fit and proper test di DPR RI.
DPR pun meminta masyarakat untuk memberikan masukan terkait nama-nama tersebut. (raa)
Load more