“Pengguna harus diberi tahu bahwa mereka perlu melaporkan contoh permintaan MFA yang belum diinisiasi. Mereka juga harus berhati-hati untuk tidak pernah menerima permintaan yang tidak mereka ajukan sendiri, tidak peduli berapa kali permintaan itu dibuat," tegasnya.
Selain itu, Leonardo juga menyarankan untuk menggunakan teknologi biometrik dan otentikasi yang lebih mudah dan nyaman bagi pengguna, seperti pemindaian sidik jari atau pengenalan wajah.
Dengan mengurangi hambatan dan kompleksitas dalam proses autentikasi, pengguna akan lebih cenderung untuk tetap patuh terhadap kebijakan MFA.
Dia turut menyebutkan, mengatasi MFA fatigue attack memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan.
"Dengan menggabungkan teknologi yang cerdas, edukasi pengguna, dan solusi otentikasi yang lebih mudah digunakan, organisasi dapat mengurangi risiko serangan dan memperkuat pertahanan keamanan siber mereka," pungkasnya.(lkf)
Load more