Novel Bamukmin selaku Wasekjen PA 212 hadir sebagai narasumber di catatan demokrasi tvOne, mengungkapkan alasan tegas di balik dirinya menolak konser Coldplay di Indonesia.
"Bahasa tubuh itu sudah jelas bahwa secara langsung kita melihat dikibarkan bendera LGBT," ujarnya yang dilansir dari Youtube tvOnenews, pada Senin(22/5/2023).
Wasekjen PA 212 ini mengungkapkan dari data yang didapatkannya bahwa Chris Martin (vokalis Coldplay) dibesarkan dari keluarga homoseksual
"Sementara data yang kita dapat, Chris Martin ini dibesarkan dan memang dari keluarga homoseksual, di mana tak bisa diterima oleh masyarakat.
Hingga kemudian Chris Martin bangkit setelah 15 tahun untuk mempromosikan LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender).
"Karena dikatakan LGBT bukan akhir segala-galanya, itu mungkin kalau di negaranya, tapi di Indonesia beda," ucapnya.
"Kita ini berdasarkan para pendiri bapak bangsa, begitu juga ibu-ibu bangsa semua untuk sepakat untuk Pancasila ini menjadi rujukan kita, pedoman kita untuk hidup kebersamaan, semuanya itu harus kita tunduk sama Ketuhanan yang maha esa." sambungnya.
Novel menyebutkan bahwa dalam sila Ketuhanan yang maha esa, tegas menolak zionis, ateis, komunis hingga menolak LGBT.
Tokoh Ormas Front Pembela Islam LGBT ini menyebut bahwa LGBT adalah penyakit dan bisa dijerat dalam pasal KUHP.
"LGBT ini penyakit, penyakit kejiwaan, penyakit medis. Dan ini adalah tindakan-tindakan kejahatan." ujarnya.
Menurutnya tindakan kejahatan yang termasuk dalam LGBT termaktub dalam Undang-undang KUHP pasal 414.
"Ada yang secara terang-terangan kemudian mendistribusikan, ada juga korban. Artinya ada orang tua yang dikorbankan atau pasangannya, dan itu bisa dilaporkan," tuturnya.
Load more