Kala itu sang adik yang mengendarai motornya terlibat kecelakaan hingga tewas akibat dugaan terlindas oleh dua kendaraan besar tersebut.
Naas, dua kendaraan yakni truk boks dan bus TransJakarta itu pergi begitu saja meninggalkan pemotor yang terkapar usai insiden laka lantas itu terjadi.
"Setelah kecelakaan tersebut adik saya terkapar sendiri di tengah jalan. Kedua kendaraan yang terlibat kemudian pergi begitu saja. Karena masih pagi dan agak gerimis, belum banyak warga dan toko yang buka. Beberap saksi yang lihat kejadian secara langsung, teriak untuk kejar mobilnya," kata RR.
"Tapi karena warga sedikit jumlahnya, dan bingung mobil mana yang harus dikejar truk atau bus maka kedua kendaraan tersebut berhasil pergi tanpa ada yang catat nopolnya. (Ini berdasarkan saksi yaitu mas Wahyu yang bawa adik saya ke RS) kondisi lalu lintas saat itu juga belum begitu ramai sehingga masih bisa kabur," sambungnya.
RR menjelaskan warga sekitar hanya Dapat melakukan pertolongan terhadap sang korban yang telah terkapar di sisi jalan.
Alhasil, warga yang sempat berteriak kepada dua pengemudi kendaraan besaritu tak sempat melakukan pengejaran hanya terkous untuk melakukan pertolongan terhadap siswa SMK Negeri 4 Kota Tangsel itu.
Naasnya, nyawa siswa SMKN 4 Negeri Kota Tangsel itu tak dapat tertolong usai dilarikan warga dan saksi ke rumah sakit terdekat.
Load more