Teror Asal-Usul Kutukan Sewu Dino Terungkap, Film Janur Ireng Jadi Horor Jawa Paling Gelap
- tangkapan layar cinema
Kimo Stamboel tidak hanya mengandalkan jumpscare, tetapi juga permainan emosi, ekspresi, dan simbol-simbol budaya Jawa yang terasa autentik.
Penampilan Marthino Lio sebagai Sabdo dan Ratu Rafa sebagai Intan tampil solid, terutama dalam menggambarkan hubungan saudara yang penuh trauma.
Sementara itu, Tora Sudiro mencuri perhatian lewat peran Arjo Kuncoro. Lepas dari citra komedi yang melekat, Tora tampil dingin, terkendali, dan mengintimidasi—sebuah transformasi yang memberi warna baru dalam karier aktingnya.
Dari sisi visual, film ini konsisten menghadirkan nuansa suram dengan tata artistik yang detail. Rumah besar keluarga Kuncoro digambarkan bukan sekadar lokasi, melainkan entitas yang seolah ikut menyimpan rahasia dan kutukan. Musik latar dan desain suara juga efektif memperkuat rasa tidak nyaman sepanjang film.
Yang paling menonjol adalah keberanian film ini menggali konflik Trah Pitu—tujuh keluarga berkuasa yang bersekutu dengan iblis. Elemen ini memperluas semesta Sewu Dino dan membuka peluang eksplorasi cerita lanjutan di masa depan.
Janur Ireng: Sewu Dino The Prequel bukan sekadar pelengkap, melainkan fondasi penting dalam semesta Sewu Dino. Film ini berhasil memperdalam mitologi, memperkuat konflik, dan menghadirkan horor yang lebih matang serta emosional. Bagi pencinta horor lokal dengan sentuhan budaya Jawa yang kental, film ini layak menjadi tontonan wajib di penghujung 2025. (udn)
Load more