News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

BPJS Kesehatan Tekan Kasus Kronis dengan Prolanis

BPJS Kesehatan terus memperkuat perannya dalam menekan angka penyakit kronis di Indonesia, khususnya Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi, melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).
Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:42 WIB
Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati
Sumber :
  • Istimewa

tvOnenews.com - BPJS Kesehatan terus memperkuat perannya dalam menekan angka penyakit kronis di Indonesia, khususnya Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi, melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Program ini menjadi strategi dalam meningkatkan kualitas hidup peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sekaligus menekan beban pembiayaan kesehatan.

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati menjelaskan bahwa perubahan pola hidup masyarakat turut berkontribusi terhadap meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

“Di tahun 2024, terdapat 20,5 juta peserta JKN terdiagnosis hipertensi dan 7,4 juta peserta JKN terdiagnosis diabetes melitus. Total pembiayaan yang digunakan untuk pelayanan kesehatan kedua penyakit tersebut mencapai Rp30,5 triliun, termasuk untuk penanganan penyakit penyerta seperti stroke, gagal ginjal, dan jantung,” kata Lily saat membuka kegiatan talkshow dengan tema Sehat Bersama Prolanis, Senin (20/10).

Lily menyebut, pelaksanaan Prolanis diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup peserta dengan pendekatan proaktif dan terintegrasi antara peserta, fasilitas kesehatan, serta BPJS Kesehatan. Dengan tata laksana yang tepat, peserta dengan penyakit kronis dapat tetap produktif dan hidup berkualitas.

Seiring dengan penguatan peran fasilitas kesehatan, jumlah peserta yang terlibat aktif dalam Prolanis pun terus bertumbuh. Hingga Agustus 2025, sebanyak 4,8 juta peserta telah tergabung dalam Prolanis. Dari jumlah tersebut, 3,3 juta peserta merupakan penderita hipertensi dan 2,1 juta peserta penderita diabetes.

“Untuk mendukung peningkatan partisipasi tersebut, BPJS Kesehatan terus memperkuat implementasi Prolanis melalui berbagai bentuk layanan yang mudah diakses oleh peserta. Mulai dari konsultasi kesehatan langsung maupun telekonsultasi, pelayanan obat bulanan, hingga edukasi dan aktivitas fisik melalui klub Prolanis. Selain itu, peserta juga mendapatkan pemeriksaan penunjang rutin seperti tekanan darah, gula darah, HbA1C, kolesterol, serta fungsi ginjal sesuai kebutuhan medis,” kata Lily.

Selain Prolanis, BPJS Kesehatan juga aktif mendorong pelaksanaan skrining riwayat kesehatan sebagai langkah pencegahan dini. Upaya ini menjadi bagian penting dari strategi promotif dan preventif BPJS Kesehatan untuk mendeteksi risiko penyakit sejak awal sebelum berkembang menjadi kondisi kronis. Melalui kegiatan skrining ini, peserta dapat mengetahui potensi risiko kesehatannya dan memperoleh tindak lanjut medis di FKTP.

“Melalui skrining dan tindak lanjut di fasilitas kesehatan, kami ingin memastikan peserta JKN lebih sadar akan kondisi kesehatannya dan melakukan perubahan gaya hidup sehat sejak dini,” jelas Lily.

tvonenews

Lily menegaskan, keberhasilan program ini membutuhkan dukungan lintas sektor, terutama dalam meningkatkan literasi kesehatan, kepatuhan peserta, dan kapasitas fasilitas kesehatan. Bukan hanya itu, BPJS Kesehatan juga mendorong fasilitas kesehatan untuk lebih aktif melakukan promosi kesehatan, meningkatkan kompetensi tenaga medis, dan memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan agar deteksi dini penyakit kronis dapat dilakukan lebih masif.

“Upaya pengendalian penyakit kronis tidak bisa dilakukan sendiri. Dengan kolaborasi semua pihak, kami optimistis pengelolaan penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi dapat berjalan lebih efektif, sehingga peserta JKN bisa hidup lebih sehat, produktif, dan sejahtera,” pungkas Lily.

Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional, Mahesa Paranadipa Maikel memandang bahwa Prolanis menjadi investasi jangka panjang Program JKN untuk membuat peserta tetap sehat. Menurutnya, upaya promotif dan preventif sangat penting dilakukan sebagai salah satu langkah menekan potensi pembiyaan penyakit berbiaya katastropik secara signifikan.

Agar pelaksanaan Prolanis makin optimal, ia melihat perlu adanya penguatan di beberapa lini, di antaranya perluasan penyakit yang dikendalikan, seperti penyakit paru obstruktif kronis, hepatitis, hingga skrining kanker. Bukan hanya itu, ia juga menyoroti agar dilakukan peningkatan terhadap kompetensi tenaga kesehatan hingga penguatan peran klub Prolanis yang dijadikan sebagai wadah dukungan sosial kepatuhan pengobatan antar peserta.

“Kami di DJSN tentu senantiasa melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program pencegahan penyakit kronis. Namun, upaya ini harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan. FKTP sebagai ujung tombak dalam pengelolaan penyakit kronis harapannya bisa menekan angka penyakit. Harapannya masyarakat yang tergabung dalam Prolanis agar tidak khawatir terhadap pengobatan yang diberikan oleh FKTP,” kata Mahesa. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan bahwa jumlah masyarakat Indonesia berusia di atas 18 tahun yang hidup dengan penyakit tidak menular seperti diabetes melitus (DM) dan hipertensi masih tergolong tinggi, bahkan berpotensi membebani sistem pembiayaan kesehatan. Menurutnya, fenomena ini menjadi pengingat bahwa upaya deteksi dini dan pengendalian penyakit kronis harus terus diperkuat, terutama melalui layanan kesehatan primer.

“Upaya pertama adalah penguatan promotif dan preventif melalu cek kesehatan gratis. Utamanya juga yang harus diubah adalah perubahan perilaku masyarakat yang umumnya hanya datang ke fasilitas kesehatan ketika sudah sakit,” tambah Nadia.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Kepala Klinik Cahaya Kebagusan, Grace Maria Kendek Allo menyebut bahwa pihaknya telah menjalankan aktivitas Prolanis sejak 2015. Ia menilai pelaksanaan kegiatan Prolanis juga masih menemukan tantangan. Untuk itu, ia menegaskan perlunya kerja sama lintas sektor untuk memperkuat promosi dan edukasi melalui berbagai kanal media.

“Untuk menarik minat peserta Prolanis, Klinik Cahaya Kebagusan juga menciptakan inovasi, seperti kegiatan senam bersama yang juga diselingi pemberian hadiah, hingga kegiatan pertemuan di luar kota. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan peserta dalam pengelolaan penyakit kronis secara berkelanjutan,” tutup Grace.(chm)
 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Masih Ingat Carlos Raul Sciucatti? Pesepak Bola Argentina yang Jadi Mualaf sampai Belajar Islam di Pesantren Kalimantan

Masih Ingat Carlos Raul Sciucatti? Pesepak Bola Argentina yang Jadi Mualaf sampai Belajar Islam di Pesantren Kalimantan

Kisah Carlos Raul Sciucatti, pesepak bola asal Argentina yang lama berkarier di Indonesia, memutuskan menjadi mualaf hingga mendalami Islam di pesantren Kalimantan.
Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jika kamu mengalami cedera saat bermain padel, pastikan untuk langsung melakukan empat langkah di bawah ini.
Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Timnas voli putri Indonesia memastikan posisi ketiga setelah menumbangkan Filipina dengan skor 3-1 pada laga perebutan medali perunggu yang berlangsung di Hua Mak Indoor Stadium, Bangkok, Senin (15/12/2025).
2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

Sebagai pemula dalam olahraga padel, dua tips ini harus dipahami lebih dulu untuk meminimalisir risiko cedera saat bermain padel.

Trending

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Gelombang medali emas yang diraih kontingen Indonesia pada hari kelima SEA Games 2025 di Thailand, Minggu (15/12), mendapat perhatian khusus dari Menpora, Erick Thohir. 
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya resmi menggugat cerai Ridwan Kamil. Pengadilan Agama Bandung pastikan sidang perdana digelar Rabu pekan ini.
Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan keuangan zodiak 16 Desember 2025 lengkap untuk Aries hingga Pisces, berisi nasihat finansial dan angka hoki untuk membantu kelola rezeki. Cek ramalanmu!
Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Polda Metro Jaya baru saja menggelar perkara kasus tudingan ijazah palsu Jokowi, pada Senin (15/12). Bahkan, dalam gelar kasus itu, Kubu Roy Suryo angkat bicara
Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Berikut ramalan kondisi finansial zodiak pada 16 Desember 2025 untuk enam zodiak terakhir, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT