Nasib Pilu Sopir Pengangkut Batubara di Lampung Utara, Truk Dirusak dan Jadi Korban Pemalakan
- khumaidi
Jakarta, tvOnenews.com - Aktivitas pengangkutan batubara di Lampung Utara kembali menuai permsalahan. Permasalahan ini timbul akibat adanya ketidaksukaan warga dengan aktivitas yang berlangsung. Aktivitas lalu lintas pengangkutan batubara membuat jalan menjadi rusak sehingga membuat konflik lama yakni pemrotesan terhadap kendaraan batubara yang lewat.
Dampak yang dihasilkan dari konflik antara warga setempat dan mobil pengangkut batubara tidak dapat di elakkan. Pada akhirnya warga setempat melakukan aksi yang berujung dengan pengrusakan mobil pemgangkut batubara. Kejadian pengrusakan ini disinyalir karena warga melakukan aksi blokade jalan yang merupakan bentuk protes sekaligus penolakan atas adanya lalu lintas bermuatan batubara.
Menurut Wati yang merupakan istri Dafi, sopir pengangkut batubara, menyampaikan bahwa sebelum adanya pengrusakan mobil batubara, para supir diberhentikan secara paksa dan dimintai sejumlah uang untuk bisa melanjutkan perjalannya.
"Mereka memblokade jalan dan meminta surat jalan dari kendaraan kami, tapi kami tidak mau kasih karena kalau ada apa-apa dijalan kami yang repot nantinya," kata Wati, kepada wartawan, Jumat (8/8/2025).
Menurutnya penghentian dan adanya pemaksaan untuk mengeluarkan sejunlah uang agar bisa lanjut jalan itu tidak sesuai dan tidak berlandaskan.
"Kami diminta uang sebesar 300 ribu rupiah agar bisa lanjut padahal kami sudah punya surat jalan, jadi ngapain kita kasih uang ke mereka dan mereka langsung melakukan pengrusakan dengan melempari kaca mobil kami," ujarnya.
Kejadian blokade dan pengrusakan mobil pengangkut batubara tersebut terjadi di Desa suka marga dusun talang Paris, kecamatan Abung Tinggi yang lokasi persisnya berada di Rumah Makan Lumayan 2. Akibat kejadian pengrusakan tersebut para supir sepakat untuk melakukan pelaporan atas kejadian yang tidak mengenakkam tersebut.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari polisi. (ebs)
Load more