Soal Kasus Bullying di SMK Ananda Mitra Industri Deltamas, Pihak Sekolah Angkat Bicara
- Istimewa
"Untuk siswa S, pada awalnya kita memang sudah mau mengeluarkan, tetapi orang tuanya negosiasi agar diberikan kesempatan akhirnya jatuhnya Skorsing sampai dengan masa tenang atau selesai kasus," tegasnya.
"Tetapi dengan berkembangnya kasus seperti ini, akhirnya sekolah berdasarkan rapat internal bahwa memutuskan siswa S ini kita keluarkan," lanjutnya.
Sedangkan siswa R yang merupakan korban, saat ini sudah mengundurkan diri dan pindah bersekolah dari sekolah tersebut.
"Polisi baru hari ini datang dan memberitahukan bahwa akan ada pemanggilan saksi-saksi, Seperti tadi sudah diminta yang akan jadi saksi kepala sekolah. Kemudian wali kelas, guru yang bersangkutan, dan tim kesiswaan," ujarnya.
Sebelumnya, orangtua korban, Setiawan menjelaskan bahwa anaknya telah mengalami bullying berulang sejak awal tahun ajaran baru pada 13 Juni 2025. Setiawan mengungkapkan, anaknya mengalami kekerasan fisik hingga menyebabkan kencing darah dan trauma psikis berat.
"Diagnosa Post Trauma tumpul ginjal kiri menyebabkan Hematuria (kencing mengandung darah). Akibat kejadian tersebut, anak saya harus dirawat di Rumah Sakit Siloam Lippo Cikarang dan mendapat penanganan psikologis di IMC Lippo Cikarang," ucap Setiawan, Kamis (24/7).
kuasa hukum keluarga korban, Donny Manurung menuturkan bahwa kasus ini telah dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Kabupaten Bekasi. Adapun, kasus tersebut terdaftar dengan Nomor laporan: STTLP/B/2455/VII/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI/POLDA METRO JAYA.
"Kami sudah resmi membuat laporan polisi. Kami gunakan semua jalur hukum, termasuk pidana dan perlindungan anak, untuk mengusut pelaku dan pihak sekolah yang lalai. Tidak ada kompromi dalam kasus kekerasan terhadap anak," tegas Donny dalam keterangannya. (rpi/muu/dpi)
Load more