HUT ke-4, Yayasan FKAAI Gelar Doa untuk Bangsa dan Sosialisasi Anti IRET-Narkoba
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-4, Yayasan Forum Komunikasi Aktifis
Akhlakulkarimah Indonesia (FKAAI), menyelenggarakan kegiatan doa bersama, di kawasan Car Free Day (CFD) Bawah Fly Over samping MRT Benhil, Jakarta, Minggu (14/12/2025).
Kegiatan ini digelar untuk Bangsa dan Sosialisasi Anti IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme), Bullying, Tawuran, serta Narkoba.
Ketua Yayasan FKAAI, Saman, menegaskan komitmen ppihaknya dalam membangun generasi damai, menolak kekerasan, serta mengedepankan nilai kemanusiaan dan persaudaraan.
“FKAAI hadir untuk menanamkan nilai akhlakulkarimah dan budaya damai. Kami ingin anak-anak Indonesia tumbuh tanpa kekerasan, tanpa bullying, dan jauh dari pengaruh radikalisme maupun narkoba,” kata Saman, Jakarta, Minggu (14/12/2025).
Adapun acara ini menjadi ruang refleksi, edukasi, sekaligus seruan moral bagi masyarakat untuk memperkuat nilai akhlakulkarimah, perdamaian, dan keadilan beradab ditengah tantangan sosial yang dihadapi bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Muhammad Matsani, yang diwakili oleh Handoko Murhestriarso menyampaikan apresiasi atas peran aktif FKAAI dalam menjaga persatuan, memperkuat toleransi, serta membangun kesadaran kebangsaan di tengah masyarakat.
“Kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga persatuan dan memperkuat toleransi di tengah masyarakat. Peran organisasi masyarakat seperti FKAAI sangat strategis,” ucap Handoko.
Suasana haru dan reflektif terasa saat ditampilkan puisi oleh Sarah Darein Salsabila selaku anak penyintas korban terorisme Bom Kedubes Australia 2004, Iwan Setiawan berjudul 'Tega'.
Puisi ini merupakan puisi dari Ibu Beliau yang juga menjadi korban dan akhirnya wafat.
Hal ini menjadi pengingat bahwa kekerasan dan terorisme meninggalkan luka mendalam, terutama bagi anakanak dan generasi penerus bangsa.
Pesan perdamaian juga disampaikan melalui teatrikal puisi oleh mantan narapidana terorisme (eks napiter) Abdul Rohim Sidik, yang membawakan tema
'Kami mencintai negeri ini, dengan sejuta masalah para pemimpinnya' karya Syahani Pratama.(raa)
Load more