Motif Kematian Diplomat Arya Daru karena Bunuh Diri atau Pembunuhan? Susno Duadji Bilang dengan 2 Hal ini Mempercepat...
- tvOneNews
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji mengungkap cara mudah bongkar misteri motif kasus kematian diplomat Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan (39).
Susno Duadji memahami Polda Metro Jaya tidak mau gegabah mengungkap kesimpulan motif kematian Arya Daru Pangayunan.
Polisi masih menelisik penyebab tewasnya Arya Daru di kamar kos 105 di Guest House Gondia di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Namun, Susno Duadji mengatakan setidaknya dengan dua hal ini sangat membantu bongkar tabir tewasnya Arya Daru yang terlilit lakban.
"Ini yang telak sekali nantinya pakai visum luar dan visum dalam. Ini yang akan menjawab apa sebab kematian," kata Susno Duadji kepada tim Fakta tvOne di Jakarta dikutip, Rabu (23/7/2025).
- Tim tvOne - Apa Kabar Indonesia Pagi
Ia menjelaskan hasil dari visum luar dan dalam sangat membantu apakah korban berinisial ADP tersebut tewas akibat bunuh diri atau pembunuhan.
Kegunaan visum luar dan dalam akan menunjukkan kondisi terakhir korban, misalnya karena hasil penganiayaan atau tindakan bunuh diri.
Ia menyebutkan jika diplomat muda Kemlu itu korban pembunuhan, maka hasil visum luar akan menampikkan tanda-tanda penganiayaan di luar.
"Jika tidak ada lebam mayat, tidak ada luka benda tumpul, tidak ada luka benda tajam tinggal ditunggu hasil visum dalam," tuturnya.
Ia coba menuturkan hasil visum dalam juga menentukan apakah korban melakukan bunuh diri, misalnya terdapat penemuan racun dan sebagainya.
"Apakah di dalam tubuhnya itu diketahui bahwa ini kekurangan oksigen? Apakah di dalam tubuhnya itu ditemukan ini berbagai macam obat yang diduga overdosis? Nah, tinggal dicocokkan nanti," tambahnya.
- Kolase Tim tvOnenews
Tim penyelidik dan para ahli akan meneliti hasil visum dalam lewat pemeriksaan laboratorium forensik dengan bukti kondisi handphone korban.
"HP korban berjenis apa? Nanti minta ke operator apa hasil pembicaraan terakhir, kan ada rekaman. Kemudian, apa hasil WA kepada siapa? Apa hasil SMS, E-mail, telegram, dan sebagainya," jelasnya.
Melalui pencocokkan ponsel milik ADP, kata Susno Duadji, hasil pemeriksaan motif kematian akan mudah terjawab oleh pihak Kepolisian.
Lagi pula, kasus kematian diplomat muda Kemlu tersebut sangat mudah terungkap karena Polda Metro Jaya mengamankan sejumlah barang bukti.
Ia mengatakan melalui beberapa barang bukti akan membantu motif tewasnya ADP apakah bunuh diri, pembunuhan, serta kecelakaan.
"Jenazahnya ada dan kita kenal jenazahnya si Arya Daru, seorang diplomat, alamatnya jelas, pekerjaan jelas, KTP cocok dengan dia," tuturnya.
"CCTV juga ada, kemudian HP ada, lakban ada, sidik jari ada," sambungnya.
Ia mengulas dengan adanya beberapa video rekaman CCTV yang viral, polisi akan mencocokkan hasil visum korban.
"Jangan lupa, sebelum masuk ke kamar, dia jinjing sampah dan harus disita. Kenapa harus disita? Dibuka. Di dalam sampah itu ada apa," bebernya.
Belakangan ini, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam membongkar isi kresek sampah berwarna hitam.
Pengungkapan barang di dalam kresek sempah setelah Kompolnas melakukan rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP).
"Tadi kami ditunjukkan isinya apa saja, bagaimana mereka proses membukanya, bagaimana prosedur memperlakukan karena itu bagian dari barang bukti," ungkap Choirul Anam.
Sementara, Kasubbidpenmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menyampaikan proses penyelidikan butuh waktu minimal 2 minggu.
"Nanti dari semua alat bukti tersebut, dari semua keterangan saksi tersebut dipersesuaikan hingga ketemulah apa penyebabnya, bagaimana cara matinya, dan kenapa bisa terjadi seperti itu," tukas AKBP Reonald.
(hap)
Load more