Dua Kali Diteror King Cobra, Begini Reaksi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
- Instagram @dedimulyadi71
tvOnenews.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Demul mengeluarkan ultimatum tegas kepada pihak tak dikenal yang diduga mengirimkan ular King Cobra ke kediamannya.
Teror yang sudah terjadi sebanyak dua kali ini dinilai sebagai tindakan berlebihan dan membahayakan keselamatan pribadi maupun keluarga.
Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Rabu (28/5/2025), Dedi menyampaikan kekesalan sekaligus peringatan keras kepada pelaku. Ia menyebut bahwa jika aksi itu terjadi untuk ketiga kalinya, bukan tidak mungkin pelakunya akan "apes" dan tertangkap".
- Tangkapan Layar YouTube Humas Jabar
"Jangan dong. Nanti yang ketiganya kamu apes, ketangkep loh," ujar Dedi dengan nada serius namun tetap khas gaya bicaranya yang santai.
Teror yang dilakukan melalui pengiriman ular berbisa paling mematikan di dunia ini jelas bukan sekadar lelucon. Dedi menyayangkan adanya pihak yang menjadikan hewan buas sebagai alat intimidasi atau bentuk "candaan".
"Saya sudah minta pertama, enggak boleh ular jadi bahan atraksi dan candaan. Apalagi kamu candanya sudah berlebihan. Sudah kedua kalinya kamu kirim ular king cobra ke gerbang pintu rumah saya," tegasnya.
Meskipun tidak menyebutkan siapa pelakunya, nada Dedi dalam pernyataan tersebut mengandung indikasi bahwa ia sudah punya bayangan siapa dalang di balik aksi tersebut.
Insiden ini mendorong Dedi untuk menyusun larangan penggunaan ular dalam bentuk pertunjukan di Jawa Barat.
- YouTube
Rencana ini menurutnya bukan hanya karena teror yang menimpanya, melainkan juga sebagai langkah pencegahan kecelakaan yang sudah sering terjadi, termasuk pawang ular yang tewas akibat gigitan.
"Saya tidak ingin lagi melihat ular jadi bahan pertunjukan. Sudah terlalu banyak yang celaka, bahkan meninggal, karena menjadikan ular sebagai atraksi hiburan," katanya.
Munculnya dua kali kiriman King Cobra ke rumah pejabat publik seperti Gubernur Jabar tentu menimbulkan tanda tanya besar soal motif. Apakah ini bentuk intimidasi politik, persaingan kekuasaan, atau dendam pribadi?
Meski belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, namun gaya peringatan Dedi menunjukkan bahwa ia menyadari tingkat ancaman yang sedang dihadapi.
Load more