Hasil investigasi itu menyebut proses pengiriman sejumlah senjata dari Indonesia itu diperantarai oleh perusahaan Myanmar milik Htoo Htoo Shein Oo, North Company Limited.
Adapun Htoo adalah putra dari Menteri Perencanaan dan Keuangan junta Myanmar Win Shein, yang saat ini dijatuhi sanksi oleh sejumlah negara Barat.
Peran True North sebagai perusahaan swasta yang menjadi perantara kesepakatan antara militer Myanmar dan produsen senjata milik BUMN disebut menimbulkan kecurigaan adanya potensi korupsi.
CHRO, MAP, dan Marzuki Darusman juga sudah meneruskan hasil investigasi tersebut kepada Komnas HAM dan meminta lembaga tersebut menginvestigasi dugaan itu. (saa/aag)
Load more