- tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama
Kirim 996 Atlet, Menpora Erick Thohir Beri Ultimatum Setiap Cabor Bisa Raih Medali di SEA Games 2025
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir melontarkan ultimatum tegas kepada seluruh federasi cabang olahraga menjelang SEA Games 2025. Hal itu ia sampaikan usai memastikan ada 996 atlet yang dikirim ke Thailand.
Erick menegaskan bahwa SEA Games bukan sekadar panggung unjuk kemampuan atlet. Ia menyebut ajang dua tahunan itu menjadi tolok ukur penting dalam pembinaan olahraga nasional.
{{imageId:381412}}
Pada SEA Games 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 9 hingga 20 Desember, Indonesia akan membawa kekuatan besar. Total 996 atlet dipastikan tampil mewakili Merah Putih di ajang tersebut.
Jumlah atlet yang besar itu membuat pemerintah berharap kontribusi medali juga meningkat signifikan. Erick mengatakan cabor harus mampu mendulang 80-an medali emas demi menjaga posisi Indonesia di tiga besar klasemen.
Target tersebut bukan angka sembarangan, melainkan hasil evaluasi dari performa sebelumnya. Erick menilai pencapaian SEA Games 2023 menjadi dasar penentuan target baru yang lebih realistis.
Di sisi lain, Erick menekankan bahwa keseriusan cabor merupakan kunci keberhasilan Indonesia. Ia memastikan ada konsekuensi tegas bagi federasi yang tidak mampu menjalankan tugasnya.
“Saya minta semua cabor serius membawa medali. Ajang ini juga mesti jadi evaluasi. Jadi kalau tidak sesuai dengan target, kami ada promosi degradasi,” ujar Erick di Gedung Kemenpora Jakarta, Jumat (21/11).
Erick kemudian menyinggung soal penerapan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sebagai arah pembinaan jangka panjang. Menurutnya, ada sejumlah cabor yang secara strategis wajib menjadi prioritas karena potensi medalinya besar.
Ia menjelaskan bahwa DBON telah menetapkan 17 cabor strategis yang menjadi tumpuan Indonesia. Cabor-cabor tersebut diproyeksikan konsisten menyumbang prestasi baik di kawasan maupun level Asia.
Dalam skema DBON, setiap cabor dipantau ketat sesuai kontribusi dan arah pembinaan masing-masing. Erick memastikan federasi akan merasakan mekanisme seleksi berupa promosi dan degradasi.
“Kalau cabor tidak tepat sasaran masuk ke jalur berangkat mandiri. Ini masuk ke cabor strategis, 17 cabor itu,” kata Erick.
“Jadi ada promosi dan degradasi di DBON supaya, sama-sama serius membangun olahraga kita,” sambungnya.
Kebijakan itu sekaligus menjadi pesan bahwa semua federasi harus bekerja maksimal tanpa kecuali. Erick menegaskan prestasi bukan sesuatu yang datang tiba-tiba, melainkan hasil pembinaan yang disiplin dan terukur.
Di balik target besar tersebut, pemerintah juga menyiapkan dukungan finansial yang tidak sedikit. Kemenpora menganggarkan dana hingga Rp66 miliar untuk mengawal perjuangan kontingen Indonesia.
Anggaran itu disiapkan untuk memastikan para atlet mendapat fasilitas terbaik selama persiapan hingga bertanding. Erick berharap dukungan besar tersebut berbanding lurus dengan hasil yang dicapai di Thailand nanti.
Dengan kekuatan 996 atlet dan target 80-an emas, Indonesia memasang ambisi besar di SEA Games 2025. Erick mengingatkan bahwa pencapaian itu hanya bisa diraih bila seluruh cabor bergerak dalam satu visi yang sama.
(igp/aes)