- Instagram - Megawati Hangestri
Megawati Hangestri Absen, Timnas Voli Putri Meredup dan Kalah Beruntun di AVC Nation Cup 2025
tvOnenews.com - Tanpa Megawati Hangestri, Timnas Voli Putri meredup di AVC Nation Cup 2025.
Megawati Hangestri Pertiwi, ikon voli Indonesia yang dikenal sebagai “Megatron”, secara resmi absen dari skuad Timnas Voli Putri Indonesia di ajang AVC Women’s Nations Cup 2025 yang berlangsung di Hanoi, Vietnam (7–14 Juni).
Sebagaimana dikonfirmasi Ketua Umum PBVSI, Imam Sudjarwo, Mega mengajukan izin karena persiapan pernikahan di bulan Juli.
Ini bukan kali pertama ia mundur, sebelumnya Mega juga tidak tampil pada Challenge Cup 2024 dan SEA V League karena alasan serupa.
Absen dua pilar utama, yaitu Megawati dan Wilda Siti Nurfadhilah (yang sudah pensiun), ternyata berdampak langsung terhadap kekompakan dan kekuatan serangan tim.
Pelatih Octavian memutar strategi dengan menggeser Yolla Yuliana menjadi opposite dan memasukkan pemain muda seperti Ajeng Viona Adelea.
Tanpa Megawati, Timnas Putri Alami Dua Kekalahan Beruntun
Pada laga pembuka melawan Iran (7 Juni), Indonesia kalah tipis dengan skor 2–3. Di laga kedua (8 Juni), saat menghadapi Filipina, Timnas kalah 1–3.
Padahal target awal adalah mencapai semifinal, namun hasil ini menyisakan harapan tipis. Suara fans voli di media sosial pun ramai menyuarakan keprihatinan, terutama di laman facebook timnas voli putri.
“Tanpa Megatron, kekuatan serangan kita berkurang drastis, lawan bisa atur blok,” tulis salah satu penggemar melalui post di grup resmi voli Indonesia.
- asianvolleyball.com
“Selesai.‼️ Timnas Indonesia harus kembali mengalami kekalahan di Ajang AVC Nations Cup 2025.! Melawan Philipina Indonesia Tahkluk…”
Tampak bahwa emosional fans sangat gamblang ketika melihat absennya “Megatron” berpengaruh ke performa tim.
Kini, Timnas berada di posisi ke-4 pool B, setelah Kazakhstan (6 poin), Filipina (6 poin), dan Iran (5 poin). Sementara, Indonesia baru mengantongi 0 poin dari dua laga.
Dalam laga terakhir melawan Kazakhstan (9 Juni), skuad Yolla dkk harus menang minimal 3–0 atau 3–1 agar berpeluang lolos semifinal; kegagalan berarti harapan lolos menguap.
Nasib lanjut di turnamen paling besar kedua benua Asia ini sangat bergantung dari duel kontra Kazakhstan, Mongolia, dan Selandia Baru.