- Pexels/Alexander Grey
Bahkan Ustaz pun Banyak yang Lupa, Ini Kunci Rezeki Lancar yang Sering Terabaikan Kata Buya Yahya
tvOnenews.com - Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mencari rezeki.
Ada yang mudah mendapatkannya, ada pula yang merasa sulit.
Namun, menurut Buya Yahya, ada kunci penting agar rezeki lancar yang sering dilupakan banyak orang, bahkan seorang ustaz pun bisa lupa.
- YouTube/Al-Bahjah TV
Kunci Rezeki Lancar Menurut Buya Yahya
Dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV unggahan 21 Oktober 2018, Buya Yahya menjelaskan bahwa usaha mencari rezeki terbagi menjadi dua cara: usaha dhohir (lahir) dan usaha bathin (batin).
"Kita sering mendahulukan usaha dhohir, usaha menyelesaikan apa saja, termasuk usaha menyelesaikan keuangan," kata Buya Yahya.
Sayangnya, banyak orang melupakan usaha bathin, yaitu meminta kepada Allah SWT.
Padahal, usaha dhohir tanpa diiringi usaha bathin tidak sempurna, begitu pula sebaliknya.
- Pexels/Kampus Production
"Berdoa saja setiap malam tapi tidak kerja, tidak dapat duit dia," jelasnya.
Buya Yahya menegaskan bahwa manusia sering mengandalkan usaha lahir hingga lupa berdoa.
Inilah yang menjadi masalah besar, bahkan ustaz pun bisa terjebak di dalamnya.
"Kita sering mengandalkan dhohir kita sampai lupa kepada Allah. Ini yang menjadi masalah besar kita lupa kepada Allah. Seorang ustaz pun bisa lupa kepada Allah," ujarnya.
Contoh Nyata Pentingnya Usaha Bathin
Buya Yahya memberikan contoh sederhana. Seorang ibu kaya raya, saat anaknya sakit, biasanya langsung membawanya ke dokter.
- Pixabay
Namun, jarang yang terlebih dahulu mengambil wudhu dan shalat dua rakaat untuk memohon kesembuhan.
Beliau juga mengisahkan cerita Nabi Musa. Ketika sakit, Nabi Musa berdoa kepada Allah, lalu Allah memerintahkan beliau memakan daun dari sebuah pohon, dan beliau sembuh. Namun, saat sakit lagi, Nabi Musa langsung memakan daun yang sama tanpa berdoa terlebih dahulu, dan ternyata tidak sembuh.
"Lalu Allah menjawab: Dulu sebelum makan daun dari pohon itu, apa yang kau lakukan?" cerita Buya Yahya.
Pelajaran dari kisah ini, kata Buya Yahya, adalah pentingnya mendahulukan usaha bathin sebelum usaha dhohir.