news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf dan Ketua Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PBNU Ishaq Zubaedi Raqib.
Sumber :
  • LTN PBNU

Sikap Pemerintah Indonesia Soal Palestina dan Israel, PBNU Nilai Presiden Prabowo Konsisten

Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf sikap dan politik luar negeri Indonesia tidak pernah bergeser dalam urusan Palestina. Presiden Prabowo Subianto dinilai selalu konsisten.
Sabtu, 31 Mei 2025 - 14:56 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Sikap dan politik luar negeri Indonesia tidak akan pernah bergeser dalam urusan Palestina hingga kapanpun. Jika Israel mengakui Palestina, kata Presiden RI, Prabowo Subianto, maka Indonesia juga siap mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu.

"Presiden Prabowo konsisten," kata Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf.

Penilaian K.H. Yahya disampaikan kepada awak media, Sabtu (31/5/2025) terkait sikap Indonesia yang disampaikan Presiden Prabowo usai temu bilateral dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (28/5/2025) lalu.

Gus Yahya, sapaan Ketua Umum PBNU, menilai bahwa Prabowo telah menunjukkan konsistensi politik luar negeri Indonesia yang akan selalu mendukung bangsa-bangsa di dunia dalam memperjuangkan kemerdekaan.

"Pernyataan Presiden Prabowo tentang kesiapan Indonesia mengakui keberadaan Negara Israel dengan syarat diakui dan ditetapkannya keberadaan Negara Palestina, itu konsisten dengan kebijakan solusi dua negara yang dikukuhi Indonesia sejak semula," ujar Gus Yahya.

Ini, katanya, sama persis dengan garis perjuangan NU yang akan selalu berdiri tegak bersama kekuatan lain di dunia untuk kemerdekaan bangsa Palestina.

Soal bagaimana agar ketegasan sikap bersama ini diwujudkan dalam langkah dan agenda yang nyata, kata Gus Yahya, maka dibutuhkan konsolidasi kokoh dari kalangan internasional.

"Yang perlu ditempuh selanjutnya adalah melakukan penggalangan dan konsolidasi internasional melalui platform-platform multilateral yang sah untuk menggulirkan proses politik yang decisive menuju terwujudnya solusi dua negara tersebut," jelas Gus Yahya.

Terutama, lanjut Gus Yahya, dan ini prioritas utama, adalah menyelamatkan nyawa ribuan anak-anak, kalangan perempuan dan rakyat yang renta dari ancaman kekerasan akibat perang.

"Yang harus dilakukan saat ini juga adalah penghentian kekerasan oleh pihak mana pun dan menolong korban-korban kemanusiaan dari konflik berkepanjangan ini," kata Gus Yahya mengingatkan seriusnya kondisi kemanusiaan di Gaza, Paletina.

Ini dapat dicapai, ujar Gus Yahya, dengan jalan menggugah dan menuntut dunia internasional agar patuh melaksanakan konsensus yang ada.

"Pada saat yang sama, masyarakat internasional harus berkonsolidasi untuk menegakkan konsensus-konsensus dan kesepakatan-kesepakatan yang sudah ada terkait masalah Israel-Palestina dengan penerapan yang tegas atas semua pihak," kata Gus Yahya menambahkan.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral