news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Buya Yahya.
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV

Tolong Jangan Tanam Kebiasaan ini Penyebab Rezeki Seret meski Sudah Niat tapi Belum Terucap, Kata Buya Yahya

KH Yahya Zainul Ma'arif mewanti-wanti jika seorang mukmin mempunyai kebiasaan memiliki niat seperti ini sangat rentan menyebabkan aliran rezeki semakin seret.
Jumat, 28 Maret 2025 - 18:58 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Ada beberapa kebiasaan menyebabkan rezeki mengalir deras, ada juga yang mempengaruhi keberkahan hidup sulit didatangkan oleh Allah SWT.

Dalam suatu ceramahnya, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya mengingatkan satu kebiasaan ini membuat rezeki seseorang semakin seret.

Bagi Buya Yahya, kebiasaan penyebab rezeki tak kunjung datang ini masih banyak yang belum menyadari dampak buruknya.

Lantas, seperti apa kebiasaan menyebabkan rezeki tidak pernah mengalir deras? Buya Yahya membocorkan hal ini agar tidak keliru!

Kebiasaan Faktor Rezeki Sulit Dilimpahkan Allah SWT

Ilustrasi dompet kosong tanda rezeki seret
Sumber :
  • Pexels/Nicola Barts

 

Dinukil tvOnenews.com dari channel YouTube Buya Yahya, Jumat (28/3/2025), pengasuh LPD Al Bahjah itu menguraikan secara tuntas seputar rezeki hidup.

Secara harfiahnya, rezeki dalam Islam merupakan sesuatu yang bermanfaat diberikan oleh Allah SWT. Seorang hamba akan merasa kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Rezeki setiap makhluk hidup sejatinya sudah memiliki takarannya masing-masing. Hal ini dipertegas langsung melalui Surat Hud Ayat 6.

Namun begitu, rezeki bisa menjadi seret bahkan kehidupan seseorang diselimuti kesusahan, hanya perkara menanamkan satu kebiasaan ini.

Buya Yahya mencontohkan, ada orang yang menanamkan niat buruk dan sudah terlintas dalam hati, maka bisa mempengaruhi pada faktor rezeki kehidupannya tidak pernah berdatangan bertubi-tubi.

Pendakwah karismatik itu merasa was-was bagi orang sudah memiliki niat walaupun belum terucap ingin meminjam uang, sebaiknya harus dipikirkan berulang kali.

"Kalau Anda pinjam uang, hati-hati," ujar Buya Yahya.

Terlebih lagi, jika sudah meminjam uang namun enggan membayar utang, Buya Yahya menegaskan, kebiasaan tersebut sangat ampuh membuat rezeki semakin seret.

Ia memahami bahwa, meminjam uang sebagai solusi untuk selalu tetap hidup. Namun, hal yang sifatnya utang harus bisa mengganti sesuai dengan ketetapan masing-masing.

"Jika terbetik di hati anda ketidakmauan untuk membayar, ingat, langsung disempitkan rezeki anda oleh Allah," jelasnya.

Buya Yahya mengingatkan, orang yang sengaja tidak membayar utang bahkan lari tanpa meninggalkan jejak, kehidupannya selalu diselimuti berbagai ancaman.

Mereka yang berutang telah menunjukkan sikap tidak peduli. Golongan tersebut juga menyepelekan masalah utang walaupun ukurannya terhitung sedikit.

"Sebab bentuk kekurangajaran, masa ditolong sama orang kurang ajar banget, awas hati-hati ini jangan sampai ada," tutur dia.

Sebaliknya, Buya Yahya sangat mendukung bagi orang yang memiliki tekad untuk membayar utang, minimal dicicil masih bisa dimaklumi dan menunjukkan ada tanggungjawab atas perbuatannya sendiri.

"Tapi begitu sebaliknya kalau Anda pinjam uang tapi saya harus membayar dan semangat membayar, maka ingat Allah akan menolongnya, ini harus dipahami," terangnya.

Ia pun berpesan, utang memang dibolehkan agama Islam, namun harus tetap melakukan kewajiban membayarnya agar tidak masuk golongan merugi.

"Maka jangan sampai pinjam uang ingin lari," tandasnya.

Dikutip dari Rumaysho, bahaya orang sengaja niat tidak membayar utang akan mengalami kehancuran, salah satunya tak pernah merasakan rezeki.

Efek kehancuran tidak membayar utang berdasarkan redaksi hadis riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ

Artinya: "Barang siapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya." (HR. Bukhari Nomor 18 & Ibnu Majah Nomor 2411)

Urusan niat tidak melunasi utang dinobatkan sebagai pencuri, baik di dunia maupun akhirat, sebagaimana dalam keterangan hadis riwayat dari Shuhaib Al Khoir disahihkan Syaikh Al Albani, Rasulullah SAW bersabda:

أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا

Artinya: "Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri." (HR. Ibnu Majah Nomor 2410)

(far/hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

16:39
05:06
00:56
02:33
00:57
00:57

Viral