- dok Humas Kemenag
Menag Kenalkan Asta Protas, Program Kemenag Berdampak
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengenalkan Asta Protas milik Kementerian Agama (Kemenag) pada Kamis (7/3/2025). Ia mengungkapkan program-program yang terpilih dalam Asta Protas merupakan langkah nyata Kemenag untuk menyelesaikan Asta Cita serta 17 program prioritas yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
“Asta Protas ini berisi delapan program besar, yang outputnya diharapkan berdampak langsung pada masyarakat serta berkontribusi terhadap penyelesaian Asta Cita dan 17 program prioritas Presiden dan Wapres,” ucap Menag dalam keterangan yang diterima tim tvOnenews.com di Jakarta pada Jumat (7/3/2025).
“Ini insyaAllah akan kita kerjakan selama periode 2025 sampai 2029,” lanjutnya.
Delapan program prioritas Kemenag tersebut meliputi: (1) Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan; (2) Penguatan Ekoteologi; (3) Layanan Keagamaan Berdampak; (4) Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi; (5) Pemberdayaan Pesantren; (6) Pemberdayaan Ekonomi Umat; (7) Sukses Haji; dan (8) Digitalisasi Tata Kelola.
1. Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan
Dalam program ini ada lima hal penting yang dilakukan, antara lain adalah upaya peningkatan kualitas kerukunan, penguatan moderasi beragama pengembangan dan insersi kurikulum berbasis cinta kemanusiaan dan penghargaan terhadap perbedaan. Pemberdayaan dan pemeliharaan rumah ibadah terus dilakukan, diiringi penguatan pembinaan umat.
"Regulasi kerukunan umat beragama akan kita perkuat, termasuk penguatan peran KUA untuk mendeteksi dini potensi konflik berdimensi keagamaan," jelas Menag.
2. Penguatan Ekologi
Sementara dalam program ini krisis iklim menjadi isu global. Hal ini karena Indonesia harus terdepan dalam pelestarian lingkungan.
Menurut Menag, iItu harus berangkat dari pemahaman dan kesadaran keagamaan akan pentingnya merawat bumi.
Guna mewujudkan hal ini, Kemenag akan menginisiasi upaya pelestarian lingkungan di lembaga pendidikan agama dan lembaga keagamaan. Misalnya dengan penanaman satu juta pohon, penggalangan wakaf pohon dari calon pengantin, dan lain sebagainya.
"Kita akan terapkan green building untuk sarana prasana pendidikan agama dan keagamaan," ujar Menag.
"Konsep ini baik terkait penggunaan sumber daya berkelanjutan, pengelolaan air dan limbah, hingga efisiensi energi," sambungnya.
3. Layanan Keagamaan Berdampak
Dalam menjalankan program ini, Kemenag aka melakukan melalui penguatan Bimbingan Perkawinan, Pengarusutamaan Keluarga Maslahat, Pembangunan KUA Inklusif dan Ramah.