news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official

Saat Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan Tolong Jangan Lakukan ini, Penyebab Lemahkan Iman Kata Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat (UAH) memperingatkan iman seolah-olah bisa melemah apabila melakukan ziarah kubur sebelum Ramadhan dengan cara yang dilakukan di zaman ini.
Kamis, 27 Februari 2025 - 21:22 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Ziarah kubur menjadi salah satu tradisi umat Muslim di Indonesia yang digencarkan sebelum bulan Ramadhan. Terkadang, ada yang melakukan berbagai cara saat berziarah.

Dalam suatu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menyebutkan ziarah kubur memberikan kebaikan, namun bisa membawa keburukan jikalau tidak sejalan dengan syariat agama Islam.

Ziarah kubur sebelum Ramadhan, kata Ustaz Adi Hidayat (UAH), bisa melemahkan iman kepercayaan kepada agama Islam, apabila aktivitas yang dilakukannya melenceng bahkan bisa memberikan kesesatan.

"Dulu saya pernah melarang anda untuk ziarah kubur, bahkan sampai ada penyewaan jasa orang menangis," ucap UAH dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Audio Dakwah, Kamis (27/2/2025).

UAH menyebutkan cara ziarah kubur seperti ini, sebenarnya sudah terjadi di zaman dahulu, tepatnya saat zaman Jahiliyah. Orang-orang saat itu menganggap cara-cara tersebut sebagai tradisinya.

Direktur Quantum Akhyar Institute itu menuturkan orang yang disewa untuk menangis, bagi mereka memberikan kebaikan untuk orang yang meninggal dunia.

Kekeliruan Ziarah Kubur Melemahkan Iman

Ilustrasi ziarah kubur
Sumber :
  • Pexels/ Meruyert Gonullu

 

"Maka ketika ada tradisi itu kuat di masyarakat, iman mulai lemah," kata UAH.

Pendakwah kelahiran asal Pandeglang, Banten itu mengatakan tradisi ziarah kubur semasa zaman Jahiliyah selain menyewa jasa penangis, juga sampai ada yang meratap-atap.

Kemudian, mereka juga merapatkan diri saat di sebelah kuburan, seolah-olah memberikan pemaknaan ada ritual yang tersembunyi dilakukan oleh mereka.

Buntut kondisi seperti itu, Nabi Muhammad SAW meluruskan sekaligus melarang umat Islam untuk berziarah, karena mengandung unsur penyimpangan syariat.

Larangan ini berlaku karena saat itu masih banyak pengaruh orang-orang Jahiliyah, sehingga ziarah kubur tidak dibolehkan agar terhindar hal-hal yang menyimpang.

"Larangannya bukan tidak boleh ziarah kubur, dikhawatirkan traduisi zaman Jahiliyah lebih kuat," jelas dia.

Memberikan Doa untuk Orang Meninggal Dunia

Ilustrasi Ziarah Kubur
Sumber :
  • ANTARA

 

UAH menyampaikan hal yang seharusnya diutamakan saat berziarah, minimal menggetarkan doa. Kegiatan ini untuk memberikan kebaikan agar orang meninggal dunia mendapat keutamaan di alam kubur.

"Apa yang dilakukan saat ziarah kubur? Doakan mereka (orang yang mati)," terangnya.

Dilansir tvOnenews.com dari laman Gramedia, doa dalam ziarah kubur merupakan bagian adab ketika berziarah. Orang yang meninggal dunia akan meraih pahala.

Bacaan-bacaan doa ini meliputi dzikir, tasbih, tahmid, dan doa ziarah khusus, dan doa-doa memberikan kebaikan untuk kerabat atau tetangga atau keluarga yang meninggal dunia lebih dulu.

Meski begitu, UAH menganjurkan sebelum doa digetarkan, sebaiknya membaca salam khusus, berkalimat "Assalamualaikum ya ahlandiya, minal mukmini walmukminat, wal musliminah wal muslimat, wanahnu inshaallah huwabikullayaun."

Doa saat berziarah juga bisa memberikan kekeliruan jikalau ditujukan kepada kuburan sesuai redaksi dari hadis riwayat, Rasulullah SAW Bersabda:

"Janganlah kalian shalat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim)

Kesimpulan: Umat Muslim saat melakukan ziarah kubur harus menghindari hal-hal menyimpang syariat agama Islam. Tujuannya hanya berdoa dan mengingat semuanya akan terjadi kematian.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral