- Tangkapan layar YouTube LASEM TV OFFICIAL
Ternyata Tidur Lebih Baik daripada Tahajud kalau Masih Punya Tujuan seperti ini, Menurut Gus Baha Sudah Keliru
Menurut Gus Baha, tujuan seperti itu sangat rentan sebagai waktu terbaik setan menggoda manusia, sehingga hajat yang disampaikan hanya sia-sia saja.
"Bisa memiliki akibat dan setan berbisik 'lah tahunya kamu shalat Tahajud enggak selalu terijabah hajatnya'," jelas dia.
Tidur Mengandung Ibadah dan Rezeki
- (Pexel)
Pendakwah asal Rembang ini membandingkan keistimewaan berupa keberkahan antara shalat Tahajud dan tidur.
Gus Baha berpendapat shalat Tahajud yang terobsesi terhadap hajat berbeda tingkatan, ketimbang orang yang tujuan tidur tapi berserah diri kepada Allah SWT.
"Ada orang shalat Tahajud, terus obsesinya supaya hajatnya terkabul. Sementara yang tidur punya obsesinya menikmati rahmat Allah, dia bisa tidur," tuturnya.
Hamba-hamba-Nya mendapat rahmat dari-Nya melalui istirahat atau tidur, sebagaimana dijelaskan dari Surat Al Qasas Ayat 73, Allah SWT berfirman:
وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: "Berkat rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang agar kamu beristirahat pada malam hari, agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari), dan agar kamu bersyukur kepada-Nya." (QS. Al Qasas, 28:73)
Keraguan Hadis tentang Keutamaan Shalat Tahajud
- Pexels
Gus Baha sebelum menutupi tausiyahnya, mengingatkan apabila Tahajud sebab terkabulnya hajat, sangat mempengaruhi hadis riwayat keutamaan ibadah sunnah ini diragukan banyak orang.
"Jadi ulama itu mulai dulu sudah berpikir, banyak orang menjadikan Tahajud (atau) shalat malam media untuk hajatnya. Dan kalau gak kesampaian, ini putus asa," katanya.
"Menyalahkan kiainya dengan menuding ijazahnya enggak manjur dan macam-macam segala lah," tutupnya.
(hap)